Barometer.co.id-Manado. Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2021 berhasil tumbuh 4,16 persen. Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dari nasionial yang sebesar 3,69 persen. Dari sisi Lapangan Usaha, 16 Lapangan Usaha lainnya tumbuh positif dan hanya satu yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu real estate. Sementara dari sisi Pengeluaran, Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan negatif sedangkan lainnya tumbuh positif.
Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Lapangan Usaha yang tumbuh paling tinggi adalah Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 12,72 persen. Selanjutnya adalah Industri Pengolahan 8,92 persen, dan Jasa Kesehatan 8,10 persen.
Pertumbuhan tertinggi dari sisi Pengeluaran terjadi pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 9,23 persen, kemudian.
“Komponen Penyediaan Akomodasi tumbuh tinggi karena Aktivitas jasa akomodasi dan penyediaan makan minum meningkat, yakni banyaknya kegiatan MICE baik dari pemerintahan/swasta/lainnya, family gathering, pernikahan, maupun acara-acara perkumpulan lainnya. Selain itu, jam operasional restoran dan kafe sudah kembali normal,” kata Kepala BPS Sulut, Asim Saputra.
Komponen yang juga tumbuh cukup tinggi yaitu Konstruksi sebesar 6,97 persen, berkat berlanjutnya proyek-proyek strategis di Sulut, seperti Terminal Bandara Sam Ratulangi Manado, pembangunan sarana dan prasarana KEK Likupang, jalan Manado Outer Ring Road III, penataan kawasan Pantai Malalayang, yang sejalan dengan tingginya realisasi pengadaan semen di sulut tahun 2021 .
Sementara komponen Konsumsi Rumah Tangga tumbuh positif menurut Asim karena aktivitas perekonomian yang mulai kembali normal setelah adanya pelonggaran pembatasan aktivitas, adanya pertambahan jumlah penduduk, meningkatnya indikator konsumsi dan penjualan retail.
Secara year on year (YoY) atau dibandingkan dengan tahun 2021, ekonomi Sulut tumbuh 3,38 persen. Sedangkan dibandingkan dengan triwulan III tahun 2021 (q t q), ekonomi Sulut tumbuh 7,91 persen.(jm)
