Barometer.co.id-Manado. Dibangunnya jalan tol Manado-Bitung menjadi peluang bagi pemerintah daerah maupun swasta untuk mengembangkan wilayah yang dilewati jalan tol ini. Setidaknya ada dua sektor yang dapat dibangun di sepanjang ruas tol Manado Bitung ini, yaitu sentra bisnis atau industri maupun perumahan.
Untuk mengembangkan satu wilayah, maka perlu dibangun infrastruktur yang memadai, terutama jalan. Dan saat ini, sudah ada jalan tol yang menghubungkan dua kota terbesar dan tersibuk di Sulawesi Utara yakni Manado dan Bitung. Seharusnya jalan tol ini dapat menjadi pemicu tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru terutama di wilayah yang dilewati jalan tol ini.
“Dengan adanya jalan tol ini, maka budgeting pemerintah daerah bisa difokuskan di sektor lain. Misalnya, pemerintah daerah bisa mengembangkan dan menciptakan sentra-sentra bisnis yang baru di wilayah yang dilewati tol ini. Pemerintah tidak perlu lagi membangun infrastruktur jalan, sebab kami telah membangun jalan tol ini. Pemerintah tinggal membangun jaringan yang terhubung dengan jalan tol ini,” kata Direktur Utama PT. Jasamarga Manado Bitung, Florysco Siahaan, Rabu (20/04).
Jalan tol menurut Florysco lebih efisien digunakan masyarakat maupun pengusaha jika dibandingkan dengan melewati jalan arteri yang lalulintasnya padat. “Dengan melewati jalan tol, maka akan menghemat waktu dan BBM. Kecepatan yang konstan di jalan tol membuat irit BBM, oli dan ban,” kata Florysco yang didampingi Direktur Teknik JMB, Bambang Saptadi.
Jika sentra bisnis/industri dan perumahan sudah berkembang di sepanjang jalur tol ini, menurut Florysco akan membuat trafik di jalan tol Manado Bitung ini meningkat. Sebab saat ini, trafik harian masih jauh dari target yang ditetapkan. Bahkan setelah ruas tol Danowudu Bitung dibuka, kenaikan hanya sekitar 10 persen.
“Rata-rata kendaraan yang melewati tol Manado Bitung baru mencapai lima ribuah per hari. Sangat jauh dari target yang ditetapkan untuk tahun 2022 yang seharusnya sudah mencapai 17 ribu kendaraan,” jelas Florysco yang baru sebulan menjabat Dirut PT. JMB ini.
Ia mengaku, pihaknya sebenarnya berharap KEK Bitung dan pelabuhan Bitung dapat menjadi faktor utama dalam peningkatan trafik jalan tol ini. Namun nyatanya sampai saat ini masih belum banyak perusahaan yang beroperasi di KEK Bitung, sehingga aktivitas juga masih kurang. Sementara kendaraan besar dari pelabuhan Bitung masih sedikit yang melewati jalan tol. Padahal menurutnya jika kendaraan besar yang mengangkut berbagai barang tersebut melewati jalan tol, maka akan menghemat waktu.
“Jika kendaraan melewati jalan non tol, maka waktu tempuh dari Bitung sampai di Manado bisa 90 menit. Sedangkan jika melewati jalan tol bisa 30 menit. Se-hingga akan meningkatkan jumlah rit dalam setiap hari dan tentunya lebih meng-utungkan. Dengan menggu-nakan tol, jumlahrit mung-kin bisa dua kali lipat dibanding melewai jalan non tol,” kata Florysco.(jm)