Barometer.co.id – Amurang

Penyebab tenggelamnya jembatan Ranowangko beserta jalan Boulevard masih menjadi misteri. Dugaan abrasi pantai, tidak didukung dengan bukti-bukti di lokasi bencana.

Di tengah masih minsterinya penyebab bencana, ada fakta menari dari foto Google map di lokasi. Pada foto, tampak seperti adanya lubang besar tepat di depan mulut sungai Ranowangko. Ini terlihat dari lingkaran yang berwarna lebih gelap dibandingkan warna pantai atau laut sekitar. Menandakan pada lingkaran memiliki kedalaman lebih.

Tampaknya gambar seperti lubang hitam di Google map sampai berita ini diturunkan memang belum terkonfirmasi. Apakah memang berupa lubang besar yang telah menyeret jembatan Ranowangko atau bukan. 

Pada bagian lain, dari cerita masyarakat juga menyebutkan pernah muncul lubang-lubang yang besar dan dalam di pantai pada saat-saat tertentu. Bahkan pohon kelapa yang tiba-tiba hilang seperti tertelan bumi.

“Kami pernah mendapat laporan pada tahun 2003. Oleh masyarakat dikatakan ada beberapa pohon kelapa hilang ‘tertelan’ oleh tanah. Saat kami sampai lokasi, memang tidak ada tanda-tanda sama sekali adanya pohon kelapa. Sementara sebelumnya memang ada. Tapi saat itu kami tidak bisa mengambil kesimpulan penyebabnya,” tutur Ronald Soeparman yang pernah menjabat Kabag Humas Pemkab Minsel dan kini berkarir di Pemkab Minahasa.

Pada penuturan lain, kejadian munculnya lubang-lubang besar dan dalam di sekitar lokasi bencana beberapa kali terjadi. “Saya memang menyaksikan sendiri. Bahkan ada laporan warga yang hilang dan jasadnya tidak pernah ditemukan,” sebut Jantje Durandt, tokoh masyarakat Amurang.

Saat ini tim bentukan Pemkab Minsel masih bekerja untuk menentukan penyebab bencana. “Kami masih lakukan pemeriksaan, termasuk mengecek kedalaman lokasi. Hasilnya akan kami laporkan sebagai acuan penanganannya nanti,” ujar Kadis PU Minsel, Roy Durand.(jim)