Barometer.co.id – AmurangPeletakan batu pertama oleh Bupati Franky Donny Wongkar (FDW) pembangunan huniaan sementara pada Senin (20/06) kemarin memberikan harapan baru bagi warga pengungsi korban bencana pantai Amurang.
Paling tidak, warga dapat tinggal di tempat lebih layak, meski sementara. Apalagi setelah itu akan dibuatkan pemukiman baru yang saat ini lokasinya sedang dipersiapkan. Tak pelak warga yang kini berada di pengungsian memberi apresiasi pada Pemkab Minsel dan Bupati.
Seperti dituturkan oleh Yunus Theo salah satu warga pengungsian. Dia merasa bersyukur dan berterima kasih pada Pemkab Minsel bersama Bupati yang telah memberikan respon cepat. Hanya dalam waktu kurang dari seminggu pasca bencana, sudah dapat menyiapkan rumah sementara.
“Kami sangat bersukur dan berterima kepada Bupati dan Wakil Bupati serta seluruh yang telah menolong. Terutamaterlebih akan dibangunnya hunian sementara. Respon dan kerja yang dilaksanakan sangat cepat,” tukas Yunus pada awak media.
Dia menuturkan pembangunan rumah sementara sangat membantu untuk pemulihan. “Dari pada saat ini di gedung pengungsian yang terbuka. Jika malam tiba kami rasa dingin walapun ada bantuan selimut dan siang hari gerah terasa panas. Pasalnya kami semua tinggal bersama-sama satu dengan yang lain,”ujar Theo
Meski demikian Theo bersama warga lainnya merasa bersyukur. walapun tinggal digedung pengungsian tetapi berkat bantuan dari segala penjuru tidak henti-hentinya dan dirasakan bagi warga bencana.
“Puji Tuhan kebutuhan kami disini sangat tercukupi dan diperhatikan baik makanan, minuman dan obat-obatan dan air bersih. Namun harapan kami kiranya pembangunan hunian sementara segera selesai dan kami segera pindah dari gedung pengungsian,”bebernya.
Lanjut dia mohon maklum bila ada keluhan-keluhan yang disampaian warga. “Namanya kita tinggal dipengungsian seperti ini makanya kita harus menerima dan bersabar selain kedinginan dan panas juga ketenangan dan istirahat tidur kurang cukup karena warga yang tinggal disini ada anak-anak balita dan remaja,”imbuhnya.
Diketahui rumah Yunus Theo hanyut dan hilang ditelan laut. Untung saja saat kejadian dia tidak sedang berada dinlok Adapun terjadi bencana saat itu dirinya tidak ada dirumah melainkan sedang bekerja mencari ikan (Pajeko) tidak ada korban jiwah hanya saja harta benda dan rumahnya menjadi korban bencana tersebut.(jim)