Barometer co.id – Amurang
Terdapat 120 Kepala Keluarga (KK) diketahui menjadi korban bencana longsoran dasar pantai Amurang. Kini para korban untuk sementara yang kehilangan rumah atau terdampak berat tinggal di pengungsian.
Dalam waktu dekat paling lambat pekan depan, para pengungsi akan dipindahkan ke Hunian sementara (Huntara) yang saat ini dalam proses penyelesaian.
“Kita sedang kebut penyelesaian Huntara. Targetnya pekan depan sudah dapat ditempati oleh pengungsi. Sesuai mekanisme mereka nantinya masih mendapat santunan biaya hidup,” jelas Kepala BPBD Minsel Tori Joseph.
Nantinya setelah Huntara, Pemkab Minsel akan membangun Hunian tetap (Huntap). Sampai saat ini lokasi yang ditetapkan akan dibangunkan Huntap berada di perkebunan Desa Rumoong Bawah. Lahan bakal dibangunnya Huntap merupakan hibah dari Wagub Sulut, Steven Kandow.
Pada kesempatan berbeda, pengungsi mengharapkan Pemkab lebih dulu melakukan survey dan juga menanyakan pada mereka menyangkut lokasi. Sebaiknya mempertimbangkan profesi dan aktifitas warga. Apalagi Huntap yang berarti tidak dipindah-pindah lagi.
“Kami bersukur pemerintah akan memberikan Huntap. Tapi kami mohon agar lokasi juga memperhitungkan kami sendiri. Jangan tempatkan jauh dari profesi. Sebagian besar kami merupakan nelayan atau juga pedagang di Pasar 54 Amurang,” tutur salah satu pengungsi yang minta namanya disembunyikan.
Lanjut dikatakan bila lokasi di Rumoong Bawah berada jauh dari lokasi pekerjaan. Pengungsi harapkan ada kebijakan pemerintah untuk mencari lokasi.
“Baiknya ditanyakan lebih dulu dan dilakukan survey. Jangan nantinya malah warga menjual Huntap dan akhirnya pindah ke tempat lain,” tuturnya.(jim)