Barometer.co.id – Amurang 
Kepedulian Gereja GMIM Baitel Ranoiapo atas terjadinya musibah kebakaran pasar tradisional 54 Amurang pada hari Jumat (30/09) tengah malam sekira pukul 23.30 Wita waktu setempat dengan ini membuka posko peduli bencana kebakaran atau kantin pengumpulan dana dikhususkan bagi warga jemaat yang terdampak musibah tersebut.

“Karena ada jemaat kami yang terdampak musibah ini, maka kami Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) bersama-sama Pelsus dan jemaat membuka posko peduli bencana kebakaran. Pasalnya lokasi kebakaran didalamnya sebagian besar jemaat kami yang masuk teritorial atau wilayah GMIM Baitel tepatnya kolom 21 sebanyak 17 Kepala Keluaŕga (KK),” ujar Pendeta Foneke Tambuwun kojoh selaku ketua BPMJ GMIM Baitel Ranoiapo, Kecamatan Amurang.

Ada rumah dan tempat usaha, kios warga jemaat habis terbakar. “didalamya ada kios milik dari jemaat kolom 4, 12, 19, dan kolom 20 habis terbakar, termasuk juga usaha dari keluarga Pelsus juga,”terangnya.

Posko peduli musibah bencana kebakaran rencana dibuka selama 3 hari. “Sebenarnya kami masih ada program kaum bapa membuka pondok pengumpulan dana, karena kami merasa sepenangungan maka rencananya dibuka selama 3 hari kedepan,” papar Foneke. 

Hasil dari posko selain pemberian uang juga ada bahan-bahan makanan dan lainnya. sehingga bantuan diharapkan dapat meringankan beban keluarga jemaat kami yang terdampak. 

“Kami juga buka dapur umum bagi jemaat terdampak, uang hasil posko kami gunakan untuk membeli bahan makanan dan masakan ini,” bebernya.

Ditambahkan Pdt Foneke, bahwa dirinya berupaya juga minta bantuan dari jemaat pelayanan sebelumnya. “Bantuan juga datang dari jemaat  Pelayanan saya sebelumnya yang ada dijemaat GMIM Toure di Minahasa, mereka telah mengirimkan sembako dan kami sudah terima dan juga dari jemaat sebelumnya oleh pendeta pelayanan disini,”imbuhnya.(jim)