Barometer.co.id – AmurangKebakaran hebat menghanguskan ratusan kios dan toko di Pasar Amurang pada Jumat (30/09). Tak pelak ratusan pedagang kehilangan tempat berjualan. Untuk itu mereka minta diberi kesempatan membuka lapak di jalan lingkar Taman Ruang Terbuka Publik (RTP).

Namun permintaan sejumlah pedagang memanfaatkan badan jalan di lingkar RTP mendapat penolakan dari masyarakat. Mereka beralasan RTP yang merupakan pusat Kota Amurang akan terlihat kumuh. Sehingga menyarankan Pemkab mencari tempat alternatif lain yang tidak mengganggu dan merusak estetika kota.

“Kita tentu prihatin dengan tragedi kebakaran dan banyaknya pedagang yang kehilangan tempat berjualan. Namun untuk menjadikan jalan lingkar RTP sebagai tempat lapak sementara, kami sangat tidak setuju. Alasannya jelas pusat kota akan menjadi kumuh,” papar tokoh masyarakat Amurang, Antje Durandt kepada media ini, Selasa (04/10).

Lebih lanjut dia mengatakan mendukung Pasar Amurang dipindah ke tempat yang lebih layak. Menurutnya lokasi sekarang sudah tidak layak menjadi pasar tradisional karena merupakan pusat kota yang menjadi wajah depan Amurang.

“Lokasi sekarang sebaiknya dijadikan kawasan wisata karena memiliki bangunan bersejarah yakni Benteng Portugis. Selain itu juga keberadaan Gereja Sentrum yang dapat dikatakan juga bersejarah,” bebernya.

Dia juga meminta pemerintah kembali mendata kepemilikan lahan di lokasi yang ada sekarang. “Sebab kami melihat banyak yang perlu diperjelas soal status kepemilikan lahan. Baik milik individu maupun milik negara yang kini dikuasai oleh individu,” pungkas Durandt.(jim)