Barometer.co.id – Amurang
Api yang mengamuk pada pukul 23.30 Wita hari Jumat (30/09) menghanguskan pasar 54 Amurang. Sejumlah rumah dan toko juga SDN 1 Amurang ikut habis terbakar.
Atas hangusnya pasar 54 yang dengan ini telah dua kali terbakar menjadi sorotan. Terutama atas keterlambatan mobil pemadam kebakaran (Damkar) kurang lebih hampir dua jam. Akibatnya api sudah menyebar luas dan sulit dikendalikan.
Pemerhati Minsel Jeffry Maramis menyayangkan damkar milik Pemkab Minsel selain datang terlambat, juga bermasalah soal air itu damkar.
“Di sayangkan damkar pemkab datang dua jam setelah kejadian, sehingga api sudah menyebar luas. Itupun damkar diduga bermasalah di air. Justru kami melihat sejumlah damkar dari Pemda Minahasa yang lebih proaktif bekerja dengan tanggap dan cekatan dengan seluruh kesiapan peralatan dan personilnya sehingga api dapat diatasi,”ucap Maramis.
Lanjut dikatakan Maramis, berharap fungsi pengamanan dilokasi perlu diperhatikan. Sebab tidak menutup kemungkinan terjadi penjarahan atas barang-barang milik korban yang sempat diselamatkan.
“Sangat memperhatinkan pedagang yg mengalami musibah ini. Ada sebagian pedagang bersuara kalau barang dagangan ada orang yang ambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab saat kejadian malam itu. Ini yang harus diperhatiakan pengamanan lokasi pasar,” tegas Maramis.
Maramis mintakan pemerintah agar membangunkan lokasi penampung darurat dan dapur darurat agar warga pedagang yang mengalami musibah teratasi bantuan darurat.
Pantaun siang ini pihak Polres Minsel datang memantau dan sekaligus mengindentivikasi kejadian. Polres juga sudah musibah memasang police line, dan menanti datangnya Polda Sulut ke lokasi kebakaran.(jim)