Penerbangan Ekspor Langsung ke Jepang Kembali Dibuka

Barometer.co.id-Manado. Penerbangan eskpor langsung ke Jepang dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado kembali dibuka, Selasa (13/12/22). Pada penerbangan tersebut, Garuda Indonesia mengangkut 3,7 ton marine product.

Penerbangan langsung dari Manado ke Narita, Tokyo, Jepang ini kembali dibuka untuk memenuhi permintaan ekspor marine product yang tinggi. Selain itu untuk mendorong daya saing komoditas ekspor kemaritiman nasional dan produk lainnya.

Penerbangan ini pertama kali dimulai pada 23 September 2020. Pesawat yang digunakan yaitu Airbus A330-300. Pada selasa lalu, pesawat ini berangkat dari Jakarta dengan mengangkut 82 penumpang dan tiba di bandara Sam Ratulangi Manado pukul 22.10 WITA. Dan pada pukul 23.55 WITA, pesawat berangkat ke Narita, Tokyo dengan nomor penerbangan GA8720. Komoditas yang diangkut yaitu komoditas Fresh Tuna Loin, Tuna Whole, dan Live Ornamental Fish.

General Manager Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Minggus E.T Gandeguai mengungkapkan bahwa  dengan mendaratnya pesawat Airbus 330-300 dan ekspor langsung ke luar negeri yang dibuka kembali, menunjukkan komitmen Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado terhadap program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Bandara Sam Ratulangi mendukung ekspor komoditas Sulawesi Utara melalui penyediaan dan peningkatan layanan distribusi logistik komoditas ekspor unggulan.

“Ekspor langsung dari Manado ke Jepang ini menjadi terobosan yang sangat baik yang harus kita dukung dan lanjutkan kembali dalam masa recovery sekarang ini,” ungkap Minggus.

Dalam penerbangan kargo tersebut dihadiri oleh Kepala dan Wakil Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara, Pihak Internal Angkasa Pura I dan Angkasa Pura Logistik Bandara Sam Ratulangi Manado.

“Saya berharap kualitas dan kuantitas produk yang akan diekspor ini terus dijaga agar minat yang tinggi ini dapat terakomodir dengan baik. Hal ini tentunya bisa terealisasi karenal kerja sama dari berbagai instansi seperti Badan Karantina Ikan, Bea Cukai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Pemerintah Sulut yang terus mendukung potensi ekspor komoditas perikanan yang sangat luar biasa,”Ujar Yanti Pramono Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi.(jm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *