Barometer.co.id-Manado. Jalan Tonsea Lama yang menghubungkan dua Kabupaten besar di Sulut, yakni Minahasa dan Minahasa Utara telah menjadi jalur penghubung yang vital. Sayangnya, jalan tersebut gelap gulita saat malam hari karena tidak ada penerangan jalan.
Hal ini menyebabkan pengendara yang sering melewati jalan ini harus ekstra waspada. Sebab medan jalan di jalur tersebut berada di tepi jurang dan berkelok-kelok. Sehingga jika dilewati saat malam hari sangat rawan terjadi kecelakaan.
Hal ini pun dikeluhkan warga, baik yang berada di Desa Tonsea Lama dan sekitarnya sampai pengendara yang sering melewati jalan tersebut. “Saya sering melewati jalan ini dari Bitung ke Tomohon. Tidak jarang saya harus lewat jalan ini pada malam hari. Dengan kondisi yang gelap, maka saya harus sangat berhati-hati,” kata Indra, warga Bitung yang sering melewati jalan ini.
Ia juga mengatakan, dengan kondisi jalan seperti ini, pastinya sangat rawan kecelakaan. Ironisnya, di Tonsea Lama terdapat PLTA dan Gardu Induk milik PLN yang menjadi salah satu sumber penyuplai listrik di Sulawesi Utara.
Menurutnya, PLN serharusnya mengadakan penerangan di jalan ini sebagi betuk kepedulian terhadap masyarakat. “Alangkah baiknya jika PLN yang memiliki PLTA di Tonsea Lama mengadakan lampu jalan. Hal ini tentu akan sangat membantu masyarakat yang sering melewati jalan ini,” harapnya.
Sementara itu, Manager PLN Nusantara Power UPDK Minahasa, Andreas Arthur mengatakan pihaknya mendengar keluhan masyarakat. “Kami memang sudah berencana untuk memasang lampu jalan di jalan tersebut. Semoga dalam waktu dekat rencana tersebut dapat segera teralisasi,” ujarnya.
PLN NP UPDK Minahasa diketahui sebagai pihak yang mengelola PLTA Tonsea Lama dan PLTA Tanggari yang berada di jalur tersebut.(jm)