Barometer.co.id-Manado. Pertumbuhan kredit perbankan di Sulawesi Utara per Juni 2023 sebesar 5,77 persen menjadi Rp45,29 triliun year on year (yoy). Sementara secara year to date, atau dari Januari hingga Juni 2023, kredit perbankan di Sulut sebesar 2,67 persen. Kredit perbankan Sulut pada periode yang sama tahun 2022 baru mencapai Rp42,82 triliun.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut, Winter Marbun menyampaikan, berdasarkan kategori usaha, pertumbuhan kredit di Sulut terutama disebabkan peningkatan atas Kredit UMKM sebesar 6,04 persen (yoy) menjadi Rp13,32 Triliun. Sedangkan pertumbuhan kredit Non UMKM sebesar 5,67 persen (yoy) menjadi Rp31,97 Triliun.
“Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit terutama berasal dari Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 8,30 persen (yoy) diikuti oleh Kredit Konsumsi yang tumbuh sebesar 6,58 persen (yoy). Sedangkan Kredit Investasi mengalami kontraksi sebesar 4,23 persen (yoy),” ujar Winter.
Berdasarkan kategori usaha, kredit non UMKM masih yang terbesar, yakni mencapai Rp31,97 triliun, sedangkan kredit UMKM Rp13,32 triliun. Namun pertumbuhan kredit lebih tinggi UMKM yakni 6,04 persen (yoy), sementara non UMKM 5,67 persen (yoy). Secara ytd pun, pertumbuhan kredit UMKM lebih tinggi yakni 4,59 persen (ytd), sementara non UMKM hanya tumbuh 1,89 persen.
Winter mengatakan, berdasarkan jenis penggunaan, kredit konsumsi masih yang terbesar yakni Rp26,85 triliun, kemudian modal kerja Rp13,50 triliun dan investasi Rp4,95 triliun. “Kredit konsumsi dan modal kerja masing-masing mengalami pertumbuhan 6,58 persen dan 8,30 persen. Namun kredit investasi mengalami kontraksi sebesar 4,23 persen,” jelas Winter.
Pertumbuhan kredit di Sulawesi Utara sendiri masih lebih rendah dibanding nasional yang mencapai 7,76 persen pada posisi Juni 2023. Total kredit perbankan nasional pada Juni 2023 mencapai 6.656 triliun.(jm)