Sulawesi Utara Alami Deflasi 0,41 Persen (mtm) di Bulan Januari 2024

Barometer.co.id-Manado. Pada bulan Januari 2024, Sulawesi Utara mengalami deflasi 0,41 persen secara month to month (mtm). Sementara inflasi year on year (yoy) 3,81 persen dan inflasi tahun kalender juga 3,81 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara mulai bulan Januari 2024 memang akan merilis inflasi yang terjadi di Provinsi Sulawesi Utara. Sebelumnya, BPS hanya merilis inflasi yang terjadi di Kota Manado dan Kota Kotamobagu.

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengatakan, mulai Januari 2024 ini, pengukuran inflasi juga akan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun dasar 2022=100. Selain itu, dua kabupaten di Sulut, yakni Minahasa Utara dan Minahasa Selatan juga akan dilakukan penghitungan inflasi.

Pemutakhiran tahun dasar dilakukan berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan selama tahun 2022. Beberapa perubahan mendasar dalam penghitungan IHK diantaranya cakupan wilayah, metodologi penghitungan IHK, paket komoditas dan diagram timbang.

“Pada IHK 2022=100, BPS kembali menyempurnakan penghitungan IHK dengan mengakomodasi bobot jenis pasar dalam penghitungan rata-rata harga di setiap komoditas. Selain itu, jika sebelumnya diseminasi IHK hanya dilakukan di level Nasional dan Kabupaten/Kota, IHK dengan tahun dasar 2022=100 akan didiseminasikan juga di level Provinsi (38 Provinsi),” kata Asim, Kamis (01/01).

Asim mengatakan, penyumbang utama deflasi bulan Januari 2024 secara m-to-m adalah kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil -0,37%. “Komoditas pendorong inflasi di Sulawesi Utara pada bulan Januari adalah tomat 0,46 persen, daging babi 0,27 persen, bawang merah 0,17 persen, ikan cakalang  0,06 persen dan ikan mujair 0,04 persen. Sedangkan komoditas penahan inflasi yaitu cabai rawit -1,15 persen, cabai merah -0,15 persen, angkutan udara -0,04 persen, daun bawang -0,04 persen dan terong -0,02 persen,” jelas Asim.

Sementara secara year on year, komoditas dominan pendorong inflasi adalah beras 0,89 persen, daging babi 0,57 persen, tomat 0,52 persen, cabai rawit 0,32 persen, bawang merah 0,15 persen. Dan komoditas penahan inflasi yakni ikan malalugis -0,10 peresn, ikan tude -0,09 persen, ikan deho -0,08 persen, ikan cakalang -0,05 persen dan pepaya -0,04 persen.

Untuk inflasi di kabupaten/kota di Sulut secara month to month, semuanya mengalami deflasi. Di Kota Manado terjadi inflasi -0,02 persen, Kota Kotamobagu -0,73 persen, Kabupaten Minahasa Selatan -0,82 persen dan Kabupaten Minahasa utara -1,20 persen.(jou)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *