Barometer.co.id-Manado. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Ari Dartomo menjadi pembicara dalam diskusi mengenai percepatan transisi energi yang digelar oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LEPM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Indonesia, di Hotel Luwansa Manado, pada Kamis (29/02) dalam bentuk diskusi
Dalam kesempatan itu, Ari Dartomo menyampaikan bahwa PLN melakukan best effort, membangun strategi transisi energi yang komprehensif berbasis tantangan eksisting dan solusi di masa depan.
“Sehingga strategi yang dibangun adalah titik temu antara target pengurangan emisi, aspek energy security, dan operasional yang andal (reliability), serta aspek finansial yang sehat bagi perusahaan dan keuangan negara,” ucap Dartomo.
Dartomo juga menyampaikan bahwa PLN dalam perjalanan menjadi perusahaan energi bersih, PLN akan memastikan perjalanan transisi energi akan berdampak positif bagi masyarakat GCG berkelanjutan akan dijalankan dalam eksekusi transisi energi.
“PLN telah merancang 5 skenario. Dari kelima skenario tersebut, Accelerated Renewable Energy with coal phase down merupakan skenario ambisius dengan penambahan EBT 75% dan gas 25%, yang akan memastikan pengurangan emisi beyond NDC dengan tetap menjaga keandalan sistem,” jelas Dartomo.
Selain itu, Dartomo juga mengatakan akan membangun smart grid dan flexible generation sebagai solusi mengatasi intermitensi Wind & Solar (VRE). Sehingga perencanaan penambahan kapasitas VRE dapat ditingkatkan 6x lipat dari 5 GW menjadi 28 GW pada 2040.
“Membuka ruang pemanfaatan energi baru (nuklir, hidrogen, dan amonia) sebagai tambahan pembangkit baseload dengan emisi yang sangat rendah, RUPTL ke depan menjadi dokumen perencanaan yang bukan hanya memastikan balancing antara demand dan supply, tetapi juga mampu menyeimbangkan target penurunan emisi, keandalan sistem, energy security, dan financial sustainability,” ungkapnya.
Dartomo menyampaikan bahwa pihak PLN akan memanfaatkan sumber energi terbarukan dari energi air, panas bumi (termasuk skala kecil/modular), biofuel, angin, sinar matahari, biomasa dan sampah yang diutamakan tersedia di lokasi setempat.
“Penggunaan co-firing menggunakan biomasa pellet (sampah, kayu, dan lain-lain) pada PLTU batubara menjadi salah satu program andalan PLN saat ini. Serta tidak ada pengembangan PLTU batubara baru, kecuali yang sudah dalam tahap konstruksi atau on going,” kunci Dartomo.
PLN dalam perjalanan menjadi perusahaan energi bersih terus memastikan perjalanan transisi energi akan berdampak positif bagi masyarakat, GCG berkelanjutan pun turut menjadi perhatian untuk diterapkan dalam setiap eksekusi transisi energi.
PLN terus berupaya meningkatkan kecepatan layanan bagi seluruh pelanggan dengan dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile sebagai solusi one stop service yang dapat diunduh secara gratis dari Play Store dan App Store.(ing)