Barometer.co.id-Manado. Setidaknya 150 penerbangan dengan total 19.089 penumpang terdampak akibat ditutupnya Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado sejak Kamis (18/04) sampai Minggu (21/04). Seperti diketahui, bandara Sam Ratulangi ditutup akibat erupsi Gunung Ruang yang abu vulkaniknya sampai ke Manado.
“Jumlah penerbangan dan penumpang yang terdampak tersebut mencakup kedatangan dan keberangkatan,” kata GM PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Maya Damayanti didampingi Humas Yanti Pramono Minggu (21/04).
Yanti menambahkan, ditutupnya bandara Sam Ratulangi karena saat ini abu vulkanik Gunung Ruang masih berada di ruang udara bandara. “Jadi karena abu vulkanik sangat tajam, jika masuk ke mesin pesawat bisa mengiris mesin. Itu yang sangat berbahaya bagi mesin pesawat dan tentu sangat berbahaya bagi penerbangan,” ujarnya.
Ia mengatakan, ini yang harus diketahui masyarkat. Jadi ini bukan sekedar abu, melainkan abu vulkanik yang sangat berbahaya bagi pesawat.
“Kami juga mengimbau penumpang untuk melakukan reschedule atau refund di maskapai masing-masing. Sebab kejadian ini adalah force majeur yang di luar kendali kami,” tambahnya.
Pihak bandara menurut Yanti secara rutin membersihkan landasan maupun apron dari abu vulkanik dengan cara menyiramnya. Tujunnya supaya abunya tidak terbang lagi, terutama saat nanti ada pesawat yang akan berangkat.
Dari hasil pantauan Minggu, banyak penumpang yang mengurus reschedule ataupun refund di kantor maskapai. Mereka mengaku ada yang seharusnya berangkat sejak hari Kamis tanggal 18 April. Namun karena bandara belum juga dibuka maka mereka melakukan reschedule keberangkatan.(jou)