Barometer.co.id-Manado. Abu vulkanik yang dimuntahkan dari gunung berapi berbeda dengan abu atau debu yang biasanya banyak beterbangan saat musim panas. Struktur abu vulkanik sangat tajam, di mana hal ini sangat berbahaya jika masuk ke dalam mesin pesawat.
“Abu vulkanik sangat tajam. Jika sampai masuk ke dalam mesin pesawat, maka bisa membuat bagian dalam mesin rusak. Dan tentunya hal ini sangat berbahaya. Itulah mengapa saat terdeteksi ada abu vulkanik di udara, maka bandara belum bisa dibuka untuk penerbangan. Pilot pun tidak berani untuk menerbangkan pesawat dalam kondisi tersebut,” kata Humas Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Yanti Promono Minggu (22/04).
Baca juga: Abu Vulkanik Masih di Ruang Udara, Bandara Sam Ratulangi Tutup Sampai 22 April
Ia mengatakan, untuk mencegah abu vulkanik masuk ke dalam mesin pesawat, maka saat pesawat parkir, mesinnya ditutup. Pihaknya juga secara rutin membersihkan runway dan apron dari abu vulkanik dengan menyiramnya. Tujuannya supaya abu tersebut tidak masuk ke dalam mesin pesawat.
“Kami pun berharap masyarakat paham akan hal ini. Penutupan bandara juga tidak dilakukan sepihak, melainkan melibatkan stakeholder terkait dan mempertimbangkan semua kemungkinan. Faktor keamanan paling diutamakan,” jelasnya.(jou)
Baca juga: 150 Penerbangan dan 19 Ribu Penumpang Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi