Dengan Digitalisasi Pertanian, BI Sulut Bantu Petani Tingkatkan Produktivitas

Barometer.co.id-Manado. Perekonomian Sulawesi Utara ditopang oleh sektor Pertanian. Oleh sebab itu sektor ini harus diperkuat agar perekonomian Sulawesi Utara dapat terus tumbuh tinggi. Dan salah satu langkah yang bisa meningkatkan produktivitas sehingga meningkatkan perekonomian adalah digitalisasi pertanian.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko mengatakan, digitalisasi pertanian dapat dimulai dengan yang sederhana, yaitu penggunaan alat monitoring tanah yang dapat tersambung dengan Handphone.

“Dengan alat tersebut, petani dapat mengetahui kondisi tanahnya seperti apa. Perlu ditambah pupuk apa, sudah diketahui,” kata Andry, Rabu (24/04).

Dengan mengetahui kondisi tanah, maka petani dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengolah tanahnya. Dengan demikian produksi pertanian dapat meningkat yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian.

BI Sulut sendiri telah memberikan bantuan alat monitoring tanah ini kepada beberapa kelompok tani yang menjadi binaan. Selain itu, BI Sulut juga menginisiasi pembuatan green house sederhana.

“Green house yang dibangun tidak besar. Sederhana tapi sudah memasukkan unsur deteksi kapan harus semprot air, penggunaan pupuk dan mengetahui kelembapannya seperti apa,” kata Andry.

Namun memang Andry mengatakan, alat monitoring maupun green house yang diupayakan BI Sulut masih menjadi pilot projet di beberapa kelompok tani. “Dengan bantuan alat, moga-moga bisa membantu petani agar produktivitas terjaga dan lebih efisien,” ujarnya.

Bank Indonesia memang berkepentingan untuk membantu petani meningkatkan produksi karena menyangkut ketersediaan pasokan komoditas pokok. Di mana ujungnya adalah terkait salah satu fungsi Bank Indonesia yaitu menjaga inflasi. Dengan tersedianya pasokan bahan pokok, maka inflasi akan stabil. Dengan inflasi yang stabil dan terjaga di rentang yang telah ditetapkan maka perekonomian akan berjalan dengan baik.(jou)