Barometer.co.id-Manado. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Ulu Siau, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara membekali keterampilan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui program pembinaan kemandirian.
Kepala Lapas Ulu Siau Stady Umboh, di Manado, Sabtu, mengatakan dengan pembekalan tersebut diharapkan setelah keluar dari lapas, para warga binaan bisa mandiri.
“Sebab warga binaan itu telah memiliki berbagai keahlian, sehingga bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga,” katanya.
Dengan pembekalan tersebut, lanjut Stady, ada nilai tambah bagi perekonomian mereka.
Sebab dengan keterampilan dan jasa dimiliki warga binaan bisa kerja di perusahaan atau buka usaha sendiri. Selain itu, dengan mendapatkan keahlian dari lapas, para warga binaan usai menjalani masa pidana, diharapkan tidak melakukan lagi tindakan melanggar hukum.
“Dengan keahlian yang diperoleh di lapas, warga binaan bisa kembangkan setelah kembali ke tengah keluarga dan masyarakat,” katanya.
Menurut Stady, dalam program kemandirian tersebut, terdapat empat kegiatan dilakukan baik secara mandiri atau dilaksanakan lapas itu, maupun bekerja sama dengan instansi terkait.
Kegiatan itu masing-masing pertukangan pembuatan mebel, mekanik atau perbengkelan, gunting rambut dan pertanian yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sitaro.
Untuk pertanian dilaksanakan di dalam lapas maupun di sekitar lapas tersebut yang memanfaatkan lahan tidur.
Dalam pelatihan pertanian dilakukan penanaman berbagai tanaman, seperti cabai, kacang panjang, terong, singkong dan semangka.
“Dengan pembinaan kemandirian ini, yang tadinya para warga binaan tidak memiliki keahlian di bidang perbengkelan, pertukangan, gunting rambut dan pertanian, sudah memiliki keahlian tersebut. Keahlian itulah yang akan menjadi bekal bagi warga binaan ketika kembali ke keluarga dan masyarakat,” katanya.(ANTARA)