Barometer.co.id-Manado. Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami deflasi 0,11 persen Month to Month (mtm) pada bulan Juni 2024. Sementara inflasi Year on Year (yoy) sebesar 4,03 persen dan inflasi Year to Date atau Tahun Kalender 0,47 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha saat menyampaikan Berita Resmi Statistik, Kamis (01/08) menyampaikan, inflasi YoY terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pengeluaran, di mana yang terbesar di Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang mencapai 10,90 persen. Kelompok lainnya yang juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi yaitu Kelompok Penyediaan makanan dan minuman/restoran  sebesar 3,57 persen dan Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,86 persen. Sementara empat kelompok lainnya mengalami kenaikan harga namun hanya 1 persen dan di bawah 1 persen.

Sementara itu ada tiga kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga, di mana yang terbesar adalah Kelompok pakaian dan alas kaki 1,06 persen. Dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan harga di bawah 1 persen.

Aidil mengatakan, deflasi month to month yang terjadi pada bulan Juni, disebabkan terutama karena Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau mengalami deflasi 0,52 persen dan merupakan yang terbesar dari 10 kelompok lainnya. Andil inflasi kelompok ini sebesar -0,17 persen.

Jika dilihat dari jenis komoditas, yang menjadi pendorong utama inflasi adalah Daging Babi sebesar 0,13 persen, Tomat 0,11 persen dan Air Kemasan 0,06 persen. Sedangkan komoditas penahan inflasi terbesar adalah cabai rawit -0,61 persen, bawang merah -0,13 persen dan bawang putih -0,03 persen.

Sedangkan secara year on year, komoditas pendorong inflasi terbesar yaitu Daging Babi sebesar 1,15 persen, beras 0,78 persen dan tomat 0,52 persen. Sementara komoditas penahan inflasi terbesar yaitu Ikan Cakalang -0,09 persen, Ikan Malalugis -0,09 persen dan Ikan Tude -0,08 persen.

Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara pada bulan Juni 2024 sama-sama mengalami deflasi 0,05 persen, sedangkan Kabupaten Minahasa Selatan terjadi deflasi 0,30 persen dan di Kota Kotamobagu deflasi 0,43 persen.

Secara year on year, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,68 persen, kemudia Minahasa Utara 6,65 persen, Kota Kotamobagu 3,85 persen dan Kota Manado 2,65 persen.(jou)