Barometer.co.id-Banda Aceh. Penjabat Gubernur Provinsi Aceh, Safrizal, Jumat (13/09) pagi menyambut kedatangan Tim Hapkido Sulawesi Utara, yang langsung dipimpin Ketua Umum Pengprov Hapkido Indonesia Sulawesi Utara, Audy Pangemanan dan Sekretaris Umumnya, Hanny Kandou.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Safrizal menjamu seluruh tim yang sukses mendulang lima medali masing-masing tiga medali emas atas nama Glorya Muntu, Andreas Waturandang dan Kezia Umboh serta dua medali perak dari Jennifer Mamoto dan Wendy Rarung.

Para atlet dan oficial yang berkunjung itu tampak begitu senang dan ceria. Selain menikmati sarapan, mereka juga berbincang santai dengan Gubernur Safrizal. Kemudian mereka juga berkeliling mengamati bangunan Meuligoe Gubernur yang juga menjadi salah satu bangunan sejarah di Aceh yang dibangun Belanda pada abad 19.

Para atlet tersebut mengaku senang dan nyaman berada di Provinsi Aceh. Terutama dengan pelayanan panitia tuan rumah selama mengikuti rangkaian kegiatan PON. Bahkan, Thio Andries Mantik, salah satu atlet Hapkido mengapresiasi layanan medis tim kesehatan PON XXI di Aceh. Saat ia mengalami cedera di lengan kirinya ketika bertanding, tim medis bergerak cepat memberikan penanganan pertama.

Setelah itu, ia dengan cepat dirujuk ke rumah sakit umum. “Luar biasa pelayanan di Aceh, langsung ditindaklanjuti, pelayanan medisnya sangat bagus, bahkan tak hanya satu dokter yang menangani, ada tiga dokter, jadi membuat kami atlet jadi optimis dan tidak khawatir,” ujar Thio, yang harus melepas kemenangannya usai diderah cedera serius saat bertanding di partai delapan besar PON.

Selain itu, Thio, yang juga merupakan anggota Polri, mengaku terkesan dengan kondisi dan masyarakat di Aceh. Realita yang ia lihat langsung di lapangan jauh berbeda dengan pemberitaan di media tentang Aceh. Sebelum ke Aceh ia merasa takut dengan regulasi maupun kondisi keamanan yang ada di Aceh. ”Faktanya sangat berbeda, orang disini sangat ramah dan baik,” pungkas Thio seperti dirilis dari situs PB PON.(*/dni)