Barometer.co.id-Manado. Realisasi pendapatan perpajakan Sulawesi Utara hingga akhir Desember 2024 mencapai 100,22% dari target sebesar 3,97 triliun rupiah, dengan total penerimaan sebesar 3,98 triliun rupiah atau tumbuh 3,37% YoY.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang P2Humas Kanwil DJP Suluttenggomalut, Joga Saksono pada kegiatan Bacirita APBN: ALCo Regional Sulawesi Utara, Jumat (31/01/25).
“Kontribusi terbesar berasal dari KPP Pratama Manado dengan penerimaan 2,30 triliun rupiah, tumbuh 11,20% dibanding tahun sebelumnya. KPP Bitung, Kotamobagu, dan Tahuna masing-masing menyumbang 883 miliar, 586 miliar, dan 209 miliar rupiah. Untuk bulan Desember 2024 saja, total penerimaan mencapai 566 miliar rupiah, dengan Manado sebagai penyumbang terbesar,” kata Joga.
Dari penerimaan per jenis pajak, PPh mendominasi dengan kontribusi 52% atau 2,10 triliun rupiah, tumbuh 12,17%. PPN dan PPnBM menyumbang 43,89% atau 1,74 triliun rupiah, tetapi mengalami pertumbuhan negatif -2,67%.
PBB turun signifikan sebesar -39% dengan realisasi 74 miliar rupiah dikarenakan adanya pembayaran tunggakan di tahun sebelumnya. Pajak lainnya tumbuh tipis 1,88% menjadi 56 miliar rupiah. PPh Pasal 26 dan PPh Final mengalami kontraksi masing-masing -15,84% dan -12,14%, sedangkan PPN Impor justru tumbuh 49%.
Joga mengatakan, dari sisi sektor Administrasi Pemerintahan mengalami perlambatan karena berkurangnya pembayaran dari bendaharawan pemerintah, meskipun masih menjadi penopang utama dengan penerimaan 1,151 triliun rupiah.
Sektor Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 28,47%, sementara sektor Real Estat mengalami kontraksi -15,57%. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan juga mengalami penurunan karena melemahnya penerimaan pajak dari komoditas seperti kopra dan jual beli ikan.(jou)