Barometer.co.id-Manado. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Pemerintah Kota Manado dan sejumlah instansi terkait lainnya menggelar gerakan pangan murah (GPM) di Masjid Nur Muhammad, Kelurahan Sumompo, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Jumat (7/3/2025).

Terdapat 11 komoditi yang dijual dengan harga murah kepada masyarakat sekitar, seperti beras SPHP 5 kilogram hanya Rp58.000, sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp62.500 per 5 kilogram.

Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE dalam sambutannya mengatakan GPM ini merupakan yang pertama dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tahun ini. Sementara Pemerintah Kota Manado sendiri sudah melakukannya dalam 10 hari terakhir.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sulut memberikan secara simbolis cadangan beras kepada Wali Kota Manado Andrei Angouw yang mewakili Wali Kota dan Bupati se-Sulut.

“Beras cadangan yang kita bagi-bagi ke 15 kabupaten kota totalnya sebanyak 3 ton lebih. Secara simbolis sudah diserahkan ke Wali Kota Manado mewakili 15 kabupaten kota,” ungkap Gubernur Yulius.

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan menjaga inflasi di Sulut menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sebab biasanya mendekati lebaran inflasinya bisa sangat tinggi.

“Sehingga pemerintah betul-betul menjaga, mengawasi dan mengontrol semua harga-harga ini. Jangan sampai kebutuhan meningkat, terus stoknya menghilang, ini berbahaya bagi ekonomi Sulut. Makanya pemerintah hadir dengan pasar-pasar murah supaya kestabilan harga terjaga,” katanya.

Dia turut mendorong Wali Kota dan Bupati mengadakan operasi pasar di wilayahnya masing-masing. Bahkan turut melibatkan Kapolda maupun Kapolres guna mengawasi operasi pasar tersebut.

Sementara, Kepala Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko, kepada wartawan mengatakan Provinsi Sulut bersiap menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. GPM, sambung Andry, adalah salah satu upaya bersama untuk menjaga kebutuhan bahan makanan pokok masyarakat agar terpenuhi dengan harga yang wajar.

“Untuk pasokan Insha Allah cukup, sepanjang masyarakat berbelanja dengan bijak, tidak melakukan aksi memborong apa saja,” jelas Andry.

Dia mengaku sampai dengan minggu ini, harga-harga masih berfluktuasi sesuai dinamika di pasar, namun masih dalam batas toleransi. “Pastinya kami TPID Sulut maupun kabupaten kota tetap mengawasi perkembangan harga ini,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Provinsi Sulut Steve Kepel, Wali Kota Manado Andrei Angouw, Wakil Wali Kota Manado dr Richard Sualang, Kapolda Sulut, Kapolresta Manado, dan sejumlah pejabat lainnya.(*/jou)