Barometer.co.id-Kotamobagu. Kelompok Tani (Poktan) Berkah di Kelurahan Popundayan, Kota Kotamobagu bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara melakukan panen raya bawang sebanyak 10.000 pon bawang merah pada 15 April 2025. Panen ini pun menghasilkan keuntungan bersih lebih dari Rp100 juta.

Ketua Kelompok Tani Berkah, Fadli Paputungan mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.  “Dari 300 kg bibit, kami berhasil memanen sekitar 7 ton bawang merah.  Setiap minggu, kami memasarkan 2 ton bawang merah dengan harga Rp40.000 per kilogram,” katanya.

Keuntungan bersih yang didapat, setelah dikurangi biaya operasional, mencapai lebih dari Rp100 juta.  Keberhasilan ini memungkinkan para anggota kelompok tani untuk meningkatkan taraf hidup mereka, bahkan membeli atau menambah lahan pertanian.

Keberhasilan Kelompok Tani Berkah tak lepas dari dukungan penuh Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara dalam program peningkatan ketahanan pangan di daerah ini. Fadli sendiri merupakan alumni program pelatihan BI yang intensif selama satu tahun.  

Pelatihan tersebut memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas pertanian.  “Kami masih menggunakan alat sederhana seperti sprinkler, kultivator kecil, dan tangki semprot, namun hasilnya sangat memuaskan berkat dukungan BI,” tambah Fadli.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Andry Pramusko, menyatakan optimismenya terhadap potensi pertanian di Kotamobagu.  “Kotamobagu merupakan daerah penghasil komoditas penting yang berpengaruh terhadap inflasi.  Keberhasilan panen cabai sebelumnya dengan teknologi penyiraman smart Digital juga menunjukkan potensi besar pertanian modern di sini,” ujar Andry.

Walikota Kotamobagu, Dr. Wenny Gaib, turut mengapresiasi keberhasilan Kelompok Tani Berkah.  Ia berharap keberhasilan ini dapat menginspirasi kelompok tani lainnya dan mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, perbankan, dan petani.  “Kami akan terus berupaya memperluas akses pasar bagi produk pertanian Kotamobagu, agar Sulawesi Utara dapat menjadi kekuatan baru di sektor pertanian,” tegas Wenny.

Lebih lanjut, keberhasilan ini juga berdampak positif pada UMKM lokal.  Para istri anggota kelompok tani membentuk usaha pengolahan bawang goreng dengan merek “Bareng Mami”. 

Merlin Manoppo, salah satu warga Kelurahan Popundayan, menjelaskan, “Bawang goreng ‘Bareng Mami’ kami pasarkan hingga 100 kg per minggu ke rumah makan dan pasar. Keuntungan yang kami peroleh sekitar 30-40 persen, dan ini sangat membantu perekonomian keluarga,” katanya.

Panen raya bawang merah Kelompok Tani Berkah menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan dukungan yang tepat, pertanian Indonesia mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan dan mendorong perkembangan ekonomi lokal.  Model keberhasilan ini layak ditiru di daerah lain.(*)