Barometer.co.id-Manado. Ekspor perdana Teripang Susu Putih (dried) ke Amerika Serikat (AS) dari Bandara Sam Ratulangi Manado digelar pada Sabtu (19/04/25). Komoditas ini diekspor menggunakan maskapai China Southern dari Manado ke Guangzhou kemudian lanjut ke Los Angeles, AS. Pada ekspor perdana ini, sebanyak 273 kg Teripang Susu Putih dari Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, diekspor ke AS.

Pelepasan ekspor perdana dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus di VIP Pemprov Sulut di Bandara Sam Ratulangi Manado. Hadir dalam acara launching perdana tersebut pimpinan CV Buka-Buka Island sebagai pelaku usaha lokal yang melakukan ekspor, Kepala Bea Cukai Provinsi Sulawesi Utara, PGS General Manager PT Angkasa Pura Indonesia, PLH Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, serta sejumlah pejabat lainnya.

Dalam acara tersebut juga dilakukan seremoni penyerahan dokumen persyaratan ekspor dan pemecahan kendi oleh Gubernur Sulawesi Utara di depan gerobak pengangkutan muatan kargo sebagai simbol yang menandai pelepasan barang muatan kargo Ekspor Teripang ke Amerika Serikat.

“Ekspor ini merupakan satu Langkah yang cukup baik dengan harapan tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara dan tentunya merupakan penguatan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global,” kata Yulius.

CV Buka-Buka Island yang melakukan ekspor ini merupakan pelaku usaha lokal yang nantinya secara konsisten melakukan pengiriman produk ke pasar internasional. Produk mereka yaitu Teripang Putih ini merupakan salah satu komoditas unggulan dari kawasan timur Indonesia yang berhasil menembus pasar Amerika, meski di tengah dinamika politik dagang dan penyesuaian tarif impor oleh pemerintah AS.

Kepala Kantor Wilayah Dirjen Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara, Erwin Situmorang menegaskan komitmen Bea Cukai dalam memberikan pelayanan prima dan pengawasan optimal terhadap kegiatan ekspor.

“Kami mendukung penuh upaya para eksportir lokal untuk menembus pasar internasional. Terus berlangsungnya ekspor ke Amerika Serikat ini menunjukkan keunggulan daya saing produk Indonesia meski menghadapi tantangan global dalam perdagangan internasional,” ujar Erwin.

Langkah ekspor langsung dari Sulawesi Utara ini memberikan efisiensi logistik yang signifikan. Kini, dengan hadirnya penerbangan langsung dari Manado ke beberapa kota besar di Tiongkok seperti Guangzhou dan Nanjing (sejak Maret 2025), pelaku usaha tidak lagi bergantung pada transit di Soekarno-Hatta. Akses ini membuka peluang lebih besar bagi peningkatan ekspor dari wilayah timur Indonesia.

Keberhasilan CV Buka-Buka Island juga mencerminkan peningkatan daya saing pelaku UMKM dalam ekspor nonmigas. Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, UMKM terus menunjukkan kontribusi strategis dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Capaian ini kedepan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya, terutama UMKM, untuk menjajaki pasar global. Dengan semakin terbukanya jalur ekspor langsung dari Sulawesi Utara, wilayah ini kini menjadi salah satu pintu gerbang penting perdagangan internasional dari Indonesia bagian tengah dan timur.

Dari data Bandara Sam Ratulangi, sejak ditutupnya penerbangan langsung ke Jepang yang mengangkut produk ekspor ikan Tuna, kargo internasional turun hingga 72% pada Januari hingga Maret 2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Harapannya ke depan dengan adanya pengiriman ekspor ini, Kargo Bandara Sam Ratulangi akan terus berkembang dan lebih bergairah lagi. Sulawesi Bagian Utara pun akan terus bersinergi dengan instansi terkait dalam menciptakan ekosistem ekspor yang kondusif dan kompetitif, demi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.(jou)