Barometer.co.id – Amurang
Pedagang Pasar 54 Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) melaporkan harga sembako kembali merangkak naik jelang Ramadan 2023.

Kenaikan rata-rata disekitaran 20 persen sampai 50 persen terjadi pada komoditas Bawang, Rica, Tomat (Barito) dan sejumlah kebutuhan dapur lainnya.

“Sekitar tanggal 22 atau 23 Maret tahun ini atau memasuki bulan Puasa semua bahan-bahan keperluan dapur naik dari 20 persen hingga 50 persen,” ujar Erna Umar penjual grosir dan eceran bahan Sembako di pasar 54 Amurang.

Erna menyebut, harga jual eceran untuk bawang putih saat ini Rp 40 ribu/Kg padahal dua minggu sebelumnya Rp 35 ribu/Kg.

Sedangkan harga beli perkarung atau isi 19 Kg bawang putih Rp 520 ribu dan mengalami kenaikan dua kali, kenaikan pertama Rp 600 ribu dan kenaikan kedua atau kemarin dulu Rp 700 ribu/karung.

Harga bawang merah Rp 38 ribu/Kg, harga dua minggu sebelumnya Rp 35 ribu/Kg.

Harga Rica atau Cabe rawit Rp 80 ribu/Kg, harga sebelumnya Rp 60 ribu/Kg.

Harga Tomat Rp 10 ribu/Kg, harga tiga minggu sebelumnya hanya Rp 5 ribu/Kg.

Harga akar kuning atau Wortel Rp 10 ribu/Kg, harga satu bulan sebelumnya Rp 7 ribu/Kg.

Harga Kentang Rp 16 ribu/Kg, harga dua minggu sebelumnya Rp 10 ribu/Kg.

“Justru harga daun bawang mengalami penurunan Rp 3 ribu/ikat, harga satu bulan sebelumnya Rp 5 ribu/ikat. Kenaikan barang-barang jelang bulan puasa saat ini bedah dengan tahun sebelumnya, justru tahun kemarin 2022 jelang bulan puasa harga normal dan para pembeli cukup bagus. Tetapi untuk pembeli saat ini terbalik, banyak mengeluh soal keuangan dan harga barang-barang justru naik,” ungkap Erna yang didampinggi suaminya Rocky Pattiranie.

Sementara itu toko ibrahim di pasar 54 Amurang adalah penjual ayam daging, pun juga menyebut ada kenaikan harga.

“Saya sekarang jual ayam daging Rp 37 ribu/Kg sebelumnya saya jual Rp 35 ribu/Kg. Jadi naik Rp 2 ribu/Kg nya. Untuk harga telur justru mengalami harga turun sekarang 1 baki Rp 47 ribu sampai Rp 50 ribu, sebelumnya saya jual 1 baki Rp 70 ribu,” ujar Ibu Ibrahim.

Menurut ibu Ibrahim harga telur mengalami penurunan karena stok telur disekitaran sini masih banyak, begitu juga stok telur dari luar juga banyak.

“Karena telur semua di daerah rata-rata banyak stok jadi mereka peternak ayam petelur tidak bisa menjual keluar hasil telurnya, jadi mau tidak mau dari pada telur mereka rusak maka berusaha cepat untuk dijual,” pungkasnya.

Ditambahkan Ibu Ibrahim, stok minyak goreng curah kosong dan harga minyak goreng  kemasan segala merk ukuran 1 liter naik pula.

“Saya sudah cukup lama belum masuk minyak goreng curah alias stok kosong atau susah cari minyak goreng curah, terpaksa jual minyak goreng kemasan yang di botol atau di plasti refil ukuran 1 liter dan ukuran lainnya. Harga 1 liter saya jual sekarang Rp 27 ribu dan beras saya jual eceran Rp 13 ribu/Kg,” urai Ibu Ibrahim.

Sementara itu pedagang besar beras di pasar 54 Amurang menyampaikan bahwa harga beras naik.

“Harga beras merek Nurdin sekarang Rp 600 ribu/karung atau 50 kg, sebelumnya Rp 570 ribu. Untuk merk Serayu Rp 610/ karung, sebelumnya Rp 580 ribu. Kalau harga eceran beras ada Rp 12.500/Kg dan Rp 13.000/Kg,” ujar Daniel Kalalo anak dari Ibu Merci.(jim)