Barometer.co.id-Bitung. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Utara (UPP Sulut) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Yayasan Kinatouan Pelestarian Alam Sulawesi – Selamatkan Yaki, Forum Masyarakat Konservasi Hutan (FMKH) Kota Bitung, Kelompok Pemandu Wisata Tangkoko dan pemerintah setempat melaksanakan aksi bersih-bersih Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih pada Jumat (20/09) dalam rangka World Clean Up Day yang diperingati setiap tanggal 20 September.

Ketua FMKH Kota Bitung, Jhony Ngala menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini tidak lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang sekaligus merupakan habitat satwa endemik Yaki. “Kegiatan yang berlangsung di TWA Batu Putih ini berhasil mengumpulkan sebanyak 177,06 Kg sampah yang akan didistribusikan ke Bank Sampah di Kelurahan Girian, Kota Bitung dan Bank Sampah Daur Sinar Gemilang, Kota Manado untuk diolah. Aksi ini berjalan lancar dengan dukungan dan partisipasi dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Bitung, Kementerian LHK, Masyarakat, dan partisipan lainnya” tuturnya.

Senada dengan itu, salah satu peserta yang juga selaku Pemandu Wisata Alam Batu Putih, Henry Palamina mengaku antusias dalam mengikuti aksi bersih-bersih TWA Batu Putih. “Diadakannya kegiatan World Clean Up Day di Taman Wisata Alam Batu Putih membuat kami selaku pemandu wisata alam merasa bangga dan termotivasi untuk mendukung program pemerintah dalam melestarikan lingkungan, khususnya TWA Batu Putih yang merupakan habitat bagi satwa-satwa endemik yang ada di Sulawesi Utara” ujar Henry.

Kepala BKSDA Sulawesi Utara, Askhari DG Masikki dalam sambutannya memberikan respon positif dalam berjalannya kegiatan ini karena menyangkut kebersihan lingkungan terutama keasrian Taman Wisata Alam Batu Putih yang juga menjadi tempat wisata di Kota Bitung. Kebersihan Taman Wisata dan tempat yang menjadi habitat satwa endemik adalah hal yang penting untuk diperhatikan, sebab menyangkut kesehatan satwa dan kenyamanan pengunjung. Ia berharap setelah kegiatan ini tingkat kesadaran masyarakat lebih meningkat.

“Taman Wisata Alam Batu Putih ini juga adalah rumah bagi hewan endemik yang kita lindungi yakni Yaki, di mana habitatnya akan berpengaruh terhadap kesehatan mereka. Selain itu kebersihan juga berpengaruh pada kenyamanan wisatawan saat berkunjung”, pungkasnya.

Manager PLN UPP Sulut, Muh Arfa Aboe Kasim menyampaikan aksi bersih-bersih Taman Wisata Alam Batu Putih ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan salah satu bentuk upaya PLN dalam menerapkan prinsip ESG pada proses bisnisnya.

“Meskipun aksi bersih-bersih di Taman Wisata Alam Batu Putih ini adalah aksi jangka pendek tapi turut memberikan manfaat dalam menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka World Clean Up Day ini selain untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung TWA Batu Putih, tapi juga untuk menjaga habitat satwa endemik monyet Yaki yang dilindungi di sini” ujar Arfa

Ia menambahkan bahwa program PLN Peduli yang dijalankan adalah sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan di sekitar proyek infrastruktur PLN khususnya di wilayah kerja Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Utara. “Hingga saat ini PLN secara konsisten mendukung program konservasi Selamatkan Yaki yang sudah berjalan kurang lebih selama 3 (tiga) tahun sejak tahun 2022. Walaupun di tahun ini program telah memasuki tahapan exit strategy, harapannya upaya-upaya yang telah diberikan dapat mendukung keberlanjutan ekosistem darat di Kota Bitung”, tutupnya.(ing)