Barometer.co.id-Amurang. Angin kencang disertai hujan deras sejak Jumat pekan lalu memporakporandakan pesisir pantai teluk Amurang. Daya rusak bertambah dengan menyusulnya banjir rob atau masuknya air laut sampai ke darat. Akibatnya 21 rumah di Desa Tumpaan Kecamatan Tumpaan yang berada di pinggiran pantai rusak berat.
Plt Kumtua Desa Tumpaan I Hansye Mintalangi menyebutkan dari pendataan 15 rumah dalam keadaan rusak rumah. Sedangkan 75 rumah lainnya tergenang air Laut yang mengakibatkan kerugian material. Saat ini warga yang rumahnya rusak mengungsi di tempat keluarga.
“Bencana alam berupa angin kencang disertai juga rob yang menghantam pada hari Minggu menghancurkan rumah-rumah warga. Terutama yang berdekatan dengan pantai dalam keadaan rusak parah. Meski demikian beruntung kerugian hanya berupa harta benda, tidak ada korban jiwa,” ujar Mintalangi.
Lanjut dia mengatakan sedang melakukan koordinasi pada BNPB, Dinas Sosial dan instansi lainnya untuk mengatasi kerusakan perumahan warga. Koordinasi juga dilakukan dalam rangka menolong warga yang telah kehilangan tempat tinggal dan kini sedang mengungsi.
“Dari warga yang tertimpa bencana, kebutuhan paling mendasar dan darurat berupa makanan dan pakaian. Karena hampir semua barang milik sudah hanyut diterjang ombak. Kedepannya bagaimana menyediakan tempat bagi warga yang kehilangan rumah maupun mengalami kerusakan,” bebernya.
Kedepan dia memintakan kepada warga yang tinggal di pesisir pantai untuk mencari tempat lebih aman. Hal ini karena bencana Rob sudah terjadi berulangkali. Apalagi bibir pantai sudah semakin dekat dengan area pemukiman warga.
“Memang diperlukn solusi agar kejadian seperti ini tidak terus berulang. Untuk himbauan saja, agar tidak lagi membangun rumah di wilayah yang rawan terkena Ron. Kami akan koordinasikan dengan pemerintah daerah soal solusinya. Supaya tidak menjadi musibah musiman,” tutupnya.(nov)