Barometer.co.id-Amurang. Hari ini Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) genap berusia 18 tahun sebagai daerah otonom. Merayakannya, Wakil Bupati sekaligus Bupati Minsel terpilih Franky Donny Wongkar (FDW) mengajak seluruh elemen melakukan evaluasi dan instrospeksi pada peran masing-masing. Sebab masing-masing elemen memiliki fungsi dan tanggung jawab membawa daerah ini mencapai apa yang menjadi visi dan misi para tokoh pendiri Minsel.
Dia menjelaskan salah satu cita-cita dari para pendiri adalah mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Karenanya kedepan efektifitas pelayanan publik harus diperbaiki atau dirubah agar benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Jangan sampai pelayanan terhadap publik justru terhambat oleh birokrasi. Mencapai maka perlu perubahan pola pikir dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kita bersukur telah mencapai usia terbilang 18 tahun yang secara manusia sudah menuju kedewasaan. Mari kita sama-sama melakukan evaluasi serta imstrosepksi diri. Apa yang telah kita lakukan sesuai peran masing-masing memajukan daerah kita. Sebagai eksekutif tentu perannya bagaimana merumuskan dan menjalankan pola bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sebut Wongkar saat ditemui di kantornya.
Dia juga mengajak semua elemen dapat turut melibatkan diri dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama mencapai masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera. Ini dapat terwujud bila semua elemen dapat bersatu dan maju bersama-sama. Ulang tahun harusnya dapat menjadi momentum bagi semua pihak dalam rangka perbaikan dan perubahan ke arah lebih baik.
“Nah sekali saya ingin tekankan pentingnya melakukan evaluasi dan instropeksi sebagai refleksi kedepan. Sebagai contoh saya sebutkan eksekutif dan legislatif sudahkan menjalankan fungsi dan tugas sesuai amanat UU. Lebih tegasnya lagi apakah sudah menjalankan amanat rakyat? Karena toh semua yang kita lakukan harus tertuju bagaimana mensejahterakan rakyat. Begitu elemen masyarakat lain seperti petani, nelayan dan lain-lain,” ujarnya.
Kepada masyarakat juga dia mengingatkan soal mengevaluasi diri. Apakah yang telah dilakukan guna membangun Minsel. Sebab masyarakat juga harus melihat adanya tanggung jawab bukan hanya mengejar hak. Baik berupa kontribusi langsung maupun tidak langsung. Sekali lagi dia menegaskan dengan menjalankan peran sesuai dimana kita ditempatkan.
“Pembangunan tentunya akan sulit terlaksana bila masyarakat tidak turut serta. Dalam artian turut melibatkan diri dan mengambil perannya. Sederhana saja dengan menjaga dan turut memilihara apa yang telah dibangun. Tentunya masih banyak peran-peran lain bagi masyarakat, seperti secara administrasi berupa membayar pajak dan retribusi. Jadi tidak hanya mengejar hak saja kemudian melupakan tanggung jawab,” tegas FDW yang juga Sekretaris DPD PDIP Sulut.
Menutup pembicaraan menyangkut Ulang Tahun Minsel dengam evaluasi dan instrospeksi dia mengangkat bahwa kesejahteraan masyarakat adalah di atas segala-galanya. Sebab itulah yang menjadi tujuan terbentuknya Minsel. Dalam artian masyarakat sebagai pemilik anggaran, harus menikmati dari apa yang dianggarkan. Tidak boleh dinikmati oleh segelintir kelompok saja.(nov)