Barometer.co.id-Manado. Harga cabai rawit saat ini masih tinggi, yakni berada di atas Rp80.000 per kg. Harga ini diperkirakan masih akan bertahan hingga minggu kedua atau ketiga Maret 2021.

“Saat ini harga cabai rawit di Sulut memang masih tinggi. Tingginya harga cabai ini terjadi merata di seluruh Indonesia, termasuk di provinsi tetangga. Harga ini diperkirakan masih akan terjadi hingga minggu kedua atau ketiga Maret,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Edwin Kindangen, Kamis (25/02).

Tingginya harga cabai rawit ini menurut Kindangen karena memang harga di tingkat petani sudah tinggi yakni di kisaran Rp60.000,- per kilogram. Hal ini disebabkan karena memang produksi dari petani yang masih sedikit. “Stok memang berkurang, namun memang hanya sedikit. Dan untuk saat ini harganya belum bisa kembali ke kisaran 40 ribu per kilogram,” katanya.

Ia mengatakan, panen cabai rawit diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret atau April 2021. Sehingga harga diperkirakan baru akan turun pada saat itu.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut, Ronny Erungan mengatakan, pihaknya akan kembali turun ke sentra-sentra petani cabai untuk memastikan ketersediaan stok maupun harga. “Kita akan pergi lagi ke sentra petani cabai seperti di Remboken, Langowan dan daerah lainnya di Minahasa untuk memastikan stok dan harga di sana,” ujarnya.

Pantauan di pasar segera Paal Dua Manado, harga cabai berada di kisaran Rp86 ribu. Harga ini menurut salah satu pedagang sudah terjadi sejak pekan lalu.(jm)