Barometer.co.id-Tondano. Jenazah Dr. Sinyo Harry Sarundajang disemayamkan di Kantor Bupati Minahasa dan dipimpin Bupati, Dr. Ir. Royke Octavian Roring, M.Si dan Wakil Bupati, Robby Dondokambey, Forkopimda serta Sekda, Frits Muntu, S.Sos, jajaran Pemkab dan Rakyat Minahasa memberikan penghormatan terakhir bagi mantan Sekwilda Minahasa di Tahun 1983-1986 tersebut. Di hadapan Kel. Sarundajang-Laoh Tambuwun, upacara persemayaman didahului dengan mengheningkan cipta bagi almarhum yang saat wafat masih menjabat Duta Besar RI untuk Filipina merangkap Kepulauan Marshall dan Republik Palau itu.
Dalam sambutannya Bupati Roring menyatakan banyak hal yang sudah dilakukan almarhum untuk memajukan negara, daerah dan Kabupaten Minahasa termasuk bagi bupati secara pribadi. “Sebagai staf yang dididik almarhum sekian tahun yang merasakan keberadaan seorang pemimpin yang betul-betul menjadi teladan kita sekalian,” kata Bupati ROR.
Lanjutnya, tidak banyak birokrat yang memulai tugas dari bawah dan bertugas selama kurang lebih 51 tahun mengemban tugas negara hinga akhir hayat dikandung badan. Pemerintah dan Rakyat Minahasa menyatakan turut berdukacita sedalam-dalamnya apalagi saat almarhum menjadi Sekwilda dikeluarkan Perda mengenai Majelis Kebudayaan Daerah Minahasa.
“Karena itu apa yang sudah dilakukan beliau akan kami lanjutkan untuk kemajuan negara, daerah dan Kabupaten Minahasa,” tambah bupati sembari juga menyampaikan rasa turut berdukacita dari Kel. Roring-Lumanauw, Kel. Dondokambey-Lengkong serta Kel. Muntu-Komalig. Upacara yang diakhiri dengan doa oleh Ketua FKUB Minahasa, Pdt. Evert Tangel dan peletakan karangan bunga serta salam kepada istri almarhum, Ny. Deetje Sarundajang-Laoh Tambuwun, anak-anak Ivan, Vanda, Fabian, Eva dan Cindy serta cucu-cucu.(jm)