Barometer.co.id-Amurang. Pihak Klinik Balai Keselamatan (BK) ‘Catherine Booth’ membantah tidak maksimal memberi perawatan terhadap Keyla Pangkey yang masih berusia lima tahun sampai mengakibatkan meninggal. Oleh Kapten Ayu dari BK saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (09/04) mengatkan pihaknya telah maksimal dan sesuai prosedur.

“Pihak kami sudah maksimal menangani anak Keyla dari hari pertama tepatnya tanggal 24 Februari. Saat itu orang tuanya membawa pasien tersebut dengan keluhan bahwa anaknya mengalami demam. Saat kami periksa suhu badan 37,7 derajat artinya tidak terlalu panas. Namun pihak keluarga sempat menginformasikan bahwa anaknya panasnya naik turun dan batuk sudah 4 hari,” ujar Ayu.

Sebagai tindakan, dokter yang menangani memberikan obat antibiotik. “Melihat kondisi demam pasien tidak terlalu tinggi lagi dan selain itu makan dan minum pasien baik, maka diperbolehkan pulang,” sebut Kapten Ayu.

Lanjut disampaikan Kapten ayu, beberapa hari kemudian tepatnya tanggal 27 Februari merupakan hari kedua pasien datang kembali. Pihak keluarga menyampaikan keluhan bahwa Keyla mengalami mual dan muntah. Namun demam sudah turun dan saat diukur menunjukan 36,3 derajat.

“Artinya disini sakit panas pasien sudah sembuh dengan penanganan hari pertama saat itu diberi antibiotik dosis tinggi. Karena itu dokter tidak menahan pasien karena tidak mengalami panas yang tinggi dan tidak mengalami dehidrasi, hanya saja diberi obat mual muntah,”urainya.

 Kemudian keesokan harinya pasien datang kembali pada jam kurang lebih 14.00 Wita dengan keluhan diare. Oleh dokter disarankan untuk meminum obat dengan  tambahan obat diare.

” intinya pihak dokter kami menangani pasien ini sesuai prosedur yang ada, dan pihak kami hanya sampai 3 hari menanggani pasien tersebut, kalau ada pertanyaan pihak kami memberikan rujukan kepada keluarga pasien ke rumah sakit lainya itu tidak ada. Mungkin saja pihak keluarga saat pulang dari klinik BK itu mungkin inisitif keluarga sendiri,” terang pimpinan klinik BK.(jim)