Barometer.co.id – Amurang 

Terbakarnya gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Amurang, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan adalah imbas dari peristiwa kebakaran pasar 54 Amurang pada hari Jumat (30/09) lalu. Akibatnya terpaksa kegiatan belajar mengajar untuk sementara dihentikan.

“Dari hari Senin dan sampai hari ini kami belum bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kami guru-guru dan sebagian kecil murid-murid yang datang ke sekolah hanya datang membersihkan sekolah,” ujar Karlin Ibrahim SPd, selaku kepala sekolah (Kepsek).

Kepsek menjelaskan bahwa ada 5 ruangan yang terbakar habis bersama seluruh isinya. Ini dikarena kejadian di malam hari selain itu gedung sekolah sangat dekat dengan pasar.

“Memang saya tinggal disini di rumah dinas guru, pada saat kejadian di malam hari itu saya berusaha bertindak apa yang bisa saya selamatkan. Barang-barang sekolah di gedung yang terbakar itu. Sampai-sampai saya terbanting-banting beberapa kali karena gelap,” tukasnya.
Saat kejadian dia juga menyebutkan sempat panik dan merasa takut.  Apalagi api yang membesar dan bunyi letusan dibagian dalam pasar beberapa kali. Sepertinya dari tabung gas dan barang-barang yang mudah meletus. “Tapi apa daya api lebih cepat menjalar sehingga barang-barang penting dan yang lainya habis terbakar,”terang ibu guru Karlin kepada media ini Selasa (04/10) dalam kondisi sakit.

Jelasnya lagi bahwa ada sebagian besar barang-barang yang terbakar merupakan barang berharga.

“Selain 5 ruangan yang terbakar diantaranya, ruang kantor, ruang kelas 3, 4, 5 dan kelas 6, ada barang berharga lainnya seperti laptop, printer, Raport, Ijasah-ijasah yang lalu punya dan yang paling terpenting berkas  laporan dana BOS,” jelas Karlin seraya bersyukur sebelum terjadi kebakaran sudah dilaksanakan ujian kelas terlebih dahulu.

Karlin menambahkan bahwa 3 ruangan dari lima yang terbakar itu merupakan bangunan baru dibangun dengan anggaran dana DAK tahun 2019.
” 3 ruangan yang terbakar itu bangunannya belum lama dibangun dengan anggaran dana DAK tahun 2019 senilai Rp 300.300.000. Dan semua barang-barang yang terbakar termasuk ruangan sudah laporkannya ke dinas kabupaten, namun belum tahu pasti berapa besar total kerugian materinya,” imbuhnya.

Ditambahkannya untuk kelanjutan rencana kegiatan belajar mengajar nantinya akan menggunakan 3 ruang yang selamat.
“Ada 3 ruang yang selamat, ruang kelas 1, 2 dan gudang. Itupun kedua ruang kelas tersebut dibagian belakangnya ikut terbakar untungnya sempat dipadamkan. Untuk ruang satunya gudang sudah dibersihkan, rencana ruangan tersebut akan dijadikan pertemuan murid-murid dan guru. Mengingat  disini ada 6 orang ASN termasuk kepsek dan 2 orang guru honor, sedangkan jumlah murid ada 55 orang diantraya kelas 1 sebanyak 11 murid, kelas 2 sebanyak 8 murid, kelas 3= 7 murid, kelas 4= 7 murid, kelas 5= 11 murid dan kelas 6= 11 murid,” urai Kepsek.

Kepsek berterima kasih kepada dinas Kabupaten dari Kabid BPK, Dikdas, Kebudayaan,  Sekretaris Dinas dan dari BKD bagian aset telah memberikan motifasi  kesabaran yang juga akan mengupayakan untuk mendapatkan bantuan-bantuan termasuk bantuan uang, makanan dan pakaian seragam bagi orang tua murid yang rumahnya ikut terbakar.

“Sampai hari ini dari dinas kabupaten dan para kepala sekolah dan guru-guru lainnya juga datang turut ikut prihatin dan yang membantu pergumulan kami alami ini,” tutup Karlin dengan wajah yang letih lesu dan tak berdaya ini.(jim)