Barometer.co.id -Amurang 
Akibat dugaan perselingkuhan menyebabkan pertumbahan darah dan berakhir satu nyawa melayang, terjadi di Desa Ranoyapo, Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Tepatnya pada Kamis (17/11) sekira pukul  8 malam waktu setempat.

Setelah korban meninggal dunia berinisial AL alias Aldi (41 th) ditangan pelaku penganiayaan berinisial MS alias Micky (32 th), motifnya terungkap. Penyebab tewasnya korban adalah dugaan perselingkuhan istri pelaku dengan korban Aldi. Hal ini terungkap setelah MS menyerahkan diri.

“Pelaku sudah kami amankan, karena pelaku menyerahkan diri disertai pengakuan laporannya setelah menganiaya korban hingga tak bernyawa,”ujar Iptu Dedy Matahari SH, selaku Kapolsek Ranoyapo.

Dari pengakuan pelaku Micky saat diinterogasi oleh petugas mengakui perbuatannya, melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam jenis parang.

Perlakuan kejam oleh pelaku terhadap korban mengakibatkan sejumlah luka dibagian tubuh korban, baik di wajah, kepala bagian belakang, lengan kanan dan kaki. Akibat pendarahaan maka nyawa korban tak tertolong.

Peristiwa berawal dibulan Oktober 2022 setelah pelaku pulang dari Papua. Ia bertanya kepada istrinya apakah ada hubungan lebih dari teman dengan pelaku alias hubungan gelap (hugel).

Si istri akhirnya mengakui perbuatan hugel dengan korban, saat itu pelaku bersabar dan meminta istrinya jangan ada lagi hubungan dengan korban baik melalui chatingan di medsos dan telephon terlebih bertemu dengan korban.

Dengan berjalannya waktu tibalah pada hari Kamis (17/11) malam sekira pukul 8 malam pelaku berjalan melalui lorong jaga 1 di desa setempat, tiba-tiba dari arah belakang muncul si korban.

Saat itu juga pelaku mencabut parang yang dibawanya. Melihat gelagat pelaku, korban langsung lari dan bersamaan itu pelaku mengejar korban, tetapi korban saat itu terjatuh sehingga kesempatan pelaku menganiaya korban.

Selain pelaku dimintai keterangan oleh pihak polisi, istri pelaku juga diminta keterangannya.

Istri pelaku membenarkan adanya hugel dirinya dengan si korban pada  bulan Agustus 2022 lalu.

Istri pelaku mengakui sudah pernah melakukan hubungan intim selayaknya pasangan suami istri sebanyak dua kali.

“Perbuatan pelaku karena melawan hukum maka kami sangkahkan Pasal 351 KUHPidana ayat (7), dan saat ini kasus tersebut telah di limpahkan ke pihak Polres Minsel,” tegas Iptu Dedy Matahari SH.

Kapolsek melaporkan bahwa saat ini terpantau situasi di lokasi Desa Ranoyapo atau wilayah hukum Polsek Ranoyapo aman terkendali, kondusif dan terjaga.

“Pihak keluarga korban menyerahkan sepenuhnya hal ini kepada kami. Olehnya kami menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban, jangan terprovokasi dengan isu-isu yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas,” tutup Kapolsek.

Sementara itu ditempat terpisah salah satu keluarga korban tidak menyangka akan terjadi peristiwa seperti  ini.

“Kami sangat berduka, hanya bisa bilang tega sekali orang yang melakukan ini terhadap Aldi. Memperlakukan dia seperti binatang, keluarga masih belum mampu menerima kejadian ini, hanya bisa menangis,” ujar Yanti adik sepupu Korban. 
Yanti menyebut kalau jenazah almarhum Aldi akan dimakamkan hari ini juga Jumat (18/11).

“Sudah harus dimakamkan karena darah masih terus mengalir, jam 2 siang ini acara pemakaman akan dilaksanakan” jelas Yanti. 

Yanti menambahkan, berdasarkan informasi dari warga setempat bahwa kejadian tersebut terjadi beberapa saat setelah korban pulang dari ibadah malam. 

“Kejadian waktu itu selesai ibadah di gereja, ka Aldi, pulang rumah dan bilang ke istrinya mau minta kopi di rumah orang tuanya. Saat pulang kerumahnya dia di hadang oleh MS yang kemudian menganiaya ka Aldi sampai meninggal,”ungkap Yanti.

Lebih lanjut Yanti sampaikan kalau apa yang dilakukan pelaku terlalu sadis, sehingga sejumlah ibu-ibu yang ada saat itu melihat dan berteriak histeris.

Yanti juga sampaikan kalau korban sempat dibawa ke rumah sakit namun diperkirakan korban sudah meninggal di tempat. 

“Ada sempat bawa ke rumah sakit Cansia Tompaso, tapi ka Aldi sudah meninggal ditempat, mungkin sudah kehabisan darah, ” jelas Yanti.

Korban Almarhum Aldi  meninggalkan istri bernama Diane Sanger dan kedua orang tuanya bernama Boy Lumentut dan Tresye Mamahit serta Merlin dan Nevta merupakan kakak dan adik Almarhum.(jim)