Barometer.co.id – Amurang
Pemerintah desa (Pemdes) Kilometer tiga, Kecamatan Amurang, yang dinakodai pejabat Hukum Tua baru melakukan tindakan tanggap darurat bagi salah satu warga di desanya yang terdampak longsor dengan mengkoordinir Perangkat desa dan masyarakat berjibaku gotong royong membersihkan longsoran, pekan lalu, Rabu (26/10).

Selain bergotong-royong membersihkan lokasi dampak longsor, Pemdes melakukan pengumpulan dana bagi korban bencana dengan membuka Pos Peduli bencana.

Dimana keluarga Ladami Lintjewas warga jaga IV,  rumah bagian belakang dapur mengalami longsoran dan akibatnya bangunan tersebut hancur dan roboh, untungnya tidak ada korban hanya saja ibu pemilik rumah mengalami luka-luka ringan, karena saat kejadian berada didapur, selain bergotong royong perangkat desa dan sejumlah warga yang datang, Pemdes membuka pondok/pos pegumpulan dana peduli bencana.

“Kepedulian kami Pemdes dengan menyikapi ini maka kami membuka pondok pengumpulan dana bencana selama satu hari, selain berotong royong, Senin (31/10) untukmembantu warga yang terdampak longsor. Dan perlunya informasi yang cepat, memang di desa ini terkendala jaringan, olehnya saya berjanji program utama akan berusaha jaringan signal berjalan lancar didesa Kilometer tiga,” ujar Melki Mononimbar selaku pejabat kumtua setempat.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten melalui Kepala Badan  Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) saat dikonfirmasi menyampaikan, bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan bidang kedaruratan.

“Baik nanti kami akan koordinasi dengan bidang kedaruratan, dan nantinya akan disalurkan bantuan ke pada korban bencana disana,”tutur Thorie Joshep kepada media ini.

Sementara itu keluarga korban menyampaikan terima kasih atas kepedulian Pemdes dan Pemkab serta masyarakat dan juga jemaat yang sudah membantu yang dialami keluarga.

“Terima kasih atas kepedulian terhadap kami keluarga yang mengalami korban bencana, kami hanya bisa membalas dengan doa, kiranya Tuhan Jesus membalas atas kebaikan yang sudah peduli terhadap kami keluarga, dan puji Tuhan tidak ada korban, cuma ada luka-luka ringan yang saya alami, karena saya ada dilokasi saat kejadian” ungkap Ibu Lia Lintjewas merupakan korban longsor ini.

Lintjewas berharap kepada Pemdes atau Pemkab, kiranya dibuatkan atau dibangun talud penahan longsor.

“Mohon kiranya kejadian ini menjadi perhatian skala prioritas pembangunan kedepan agar kiranya dibelakang rumah kami dan sekitaran lokasi disini dibangun talud penahan longsor, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harap Lintjewas.(jim)