Barometer.co.id – Amurang
Opa Weliam Eman dan Opa Sourt Manengke warga Tumpaan, Kecamatan Tumpaan. Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) merasa senang saat terima bingkisan Natal dari Keluarga Pantow-Mamoto.
Kedua Opa-opa ini merupakan bagian didalamnya para lansia sebanyak ratusan di Kecamatan Tumpaan yang menerima berkat kado Natal dari Keluarga Pantow-Mamoto, yang tidak lain adalah Tonaas Laskar Manguni Indonesia (LMI) Minsel adalah Tommy Pantow.
Tonaas Tommy Pantow biasa di sapa dengan sebutan Ketua Topan ini, melakukan bahkti Sosial atau membagi berkat kepada setiap orang yang membutuhkan.
Seperti halnya moment perayaan menyambut Natal kali ini, ada ratusan lansia menerima bingkisan berupa beras seberat 5 (lima) kilogram dan uang didalam amplop, yang dilakukannya pada hari Jumat, (23/12) disejumlah desa, didesa Matani, desa Wuwuk termasuk desa tumpaan disalah satu lokasi perkebunan Cabe atau Rica di tumpaan.
Membagi kasih atau berkat itu sudah menjadi kebiasaan dan janji atau nasar pribadi ketua Topan bersama istrinya efke Mamoto kepada Tuhan.
Keluarga ini bawasanya dari berkat hasil kerja keras dan Doa yang dikerjakannya tidak bisa dipungkiri hasilnya, sehingga tidak salah dimata masyarakat Tumpaan dan pada umumnya di Minsel disebut pengusaha muda yang sukses dan diberkati oleh Tuhan.
Apa yang mereka rasakan dan nikmati berkat dari pada Tuhan, jiwa sosial yang dibarenggi dengan suka memberi berkat bagi sesama selalu dilakukannya, bukan hanya di hari-hari perayaan besar saja, melainkan disetiap saat dan bahkan setiap hari, dimanapun dan kapanpun.
“Jangan dilihat dari besar kecil pemberian ini. Kami keluarga besar LMI Minsel berbagi dengan ketulusan hati sebagaimana kita sebagai orang Nasrani yang diajat kasih sehingga kami harus saling berbagi,” ujar ketua Topan yang di dampinggi istri tercintanya dan sejumlah perwakilan anggota LMI Minsel.
Menurut Topan sekalipun hanya buat masak bubur dan uang persembahan di gereja kami berharap pemberian ini disambut dengan sukacita. Topan menyampaikan lagi bahwa pembagian sembako tersebut tidak ada unsur politik di dalamnya.
“Saat ini kami membagi berkat bukan ada tujuan maksud yang disampaikan orang, kalau Tonaas Topan akan ikut dalam pencalonan nanti, itu tidak benar. Sekali lagi ini tidak ada muatan politik, berkat ini dari pribadi saya dan tulus saya berikan,” jelas Topan.
Jadi kalau kami tidak bagikan berkat ini sama saja kami korupsi berkat Tuhan.
Topan mengajak sebagai orang Minahasa mari kita harus mempertahankan dan harus tertanam dalam hidup kita semboyan orang Minahasa “Sitou Timou Tumou Tou”, Artinya dari ungkapan di atas dalam bahasa Indonesia adalah: “Manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia”.
“Mari kita merayakan Natal dengan penuh kesederhanaan dan ucapan syukur, kita bersyukur diberikan kekuatan. Semua oma dan opa disini saya lihat sehat-sehat semua, kami berharap agar kita semua dapat merayakan hari Natal ini dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan, ” pungkasnya.
Sementara itu Opa Weliam Eman dan Opa Sourt Manengke yang mewakili ratusan Oma dan Opa mengucapkan terima kasih kepada keluarga LMI Minsel dan secara khusus ketua Topan dalam keluarga Pantow Mamoto.
“Saya secara pribadi dan keluarga serta oma opa yang menerima berkat saat ini sangat berterimakasih atas pemberian dari bapak Tommy Pantouw bersama ibu. Pemberian yang kami terima ini sangat membantu kami. Kiranya Tuhan Yesus selalu memberkati keluarga besar LMI khususnya keluarga Pantouw Mamoto, ” ujar Opa Weliam Eman dan Opa Sourt Manengke yang diamini seluruh oma dan opa yang menerima berkat yang ada.
Diketahui pembagian berkat setelah disalurkan di lokasi kebun rica tersebut, Tonaas Topan dan rombongan sejumlah anggota LMI Minsel melanjutkan perjalan membagikan bingkisan Natal berupa beras dan sejumlah uang didalam amplop bagi para lansia yang tak berdaya atau cacat yang berada di rumah-rumah disejumlah desa Tumpaan, Matani, Wuwuk, hingga larut malam.(jim)