Industri Keuangan Berperan Terhadap Tingginya Pertumbuhan Ekonomi Sulut

Barometer.co.id-Tomohon. Pada triwulan III tahun 2022, ekonomi Sulawesi Utara tumbuh 6,62 persen, sementara secara nasional 5,71 persen. Salah satu sektor yang memberi andil dalam pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tersebut adalah industri keuangan.

Hal ini disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (Sulutgomalut), Winter Marbun. “Pada tahun 2022 ini, sektor industri keuangan berperan dalam pemulihan ekonomi nasional. Di antaranya perbankan memberikan stimulus kepada nasabah. Dengan adanya industri keuangan yang stabil, maka perekonomian tidak akan terganggu,” kata Winter pada media gathering bersama wartawan ekonomi dan bisnis di Sulut yang digelar di restoran Danau Linow, Selasa (29/12).

Ia mengatakan, pihaknya juga mendorong kredit pembiayaan yang akan ikut mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, dengan adanya kredit dari industri keuangan, maka masyarakat akan terhidar dari rentenir.

Terkait kinerja perbankan di Sulawesi Utara, dijelaskan Winter, sampai Oktober 2022, perbankan Sulut telah menyalurkan kredit sebesar Rp43,73 triliun, tumbuh 6,34 persen dibanding bulan yang sama tahun 2021 atau secara year on year.

Sementara Dana Pihak Ketiga tercatat tumbuh 1,20 persen dan mencapai Rp29,14 triliun. Sedangkan total aset perbankan di Sulut sebesar Rp82,65 triliun, tumbuh 10,88 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dibanding nasional, pertumbuhan kredit di Sulut menurut Winter memang masih lebih lambat. Di mana pertumbuhan kredit nasional mencapai 11,97 persen. Namun untuk DPK nasional mengalami pertumbuhan negatif, yakni -9,48 persen. Sedangkan total aset nasional tumbuh mencapai 16,12 persen secara year on year.

Winter mengatakan, yang masih harus menjadi perhatian di Sulut adalah LDR yang mencapai 150 persen, naik dibanding Desember 2021 yang masih 147 persen. “Hal ini berarti dana yang disalurkan dalam bentuk kredit jauh lebih besar dibanding dana yang dikumpulkan. Sehingga perbankan di Sulut harus mendatangkan dana dari luar daerah untuk memenuhi permintaan kredit,” jelas Winter yang hobi olahraga arung jeram ini.

NPL di Sulut juga mengalami peningkatan, di mana pada Oktober 2022 sebesar 3,30 persen, sementara pada Desember 2021 masih 3,17 persen.

Untuk penyaluran KUR di Sulawesi Utara pada posisi sepember 2022 tercatat sebesar Rp2,26 triliun.

Media gathering OJK Sulutgomalut juga diisi dengan materi Perkembangan ekonomi digital Industri Jasa Keuangan yang dibawakan oleh Yan Iswara Rosya selaku Deputi Direktur Pengawasan Industri Jasa Keuangan OJK Sulutgomalut dan materi terkait Pegadaian yang dibawakan oleh Wahid Abdi selaku Deputi Bisnis PT Pegadaian Kanwil V Manado. Diskusi dimoderatori oleh Dahnial Apriyadi selaku Kepala Bagian Pengawasan Bank OJK Sulutgomalut.(jm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *