Barometer.co.id-Manado. Angka kelahiran total atau Fertilias (TFR) Sulawesi Utara berdasarkan Long Form Sensus Penduduk Tahun 2020 (LF SP2020) sebesar 2,10. Hal ini menunjukkan hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya. Angka ini menurun dari Sensus Penduduk (SP) 1971, 1981, 1990, 2000 dan 2010 yang sebesar 6,79, 4,91, 2,69, 2,13, 2,43.  

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra mengatakan, penurunan fertilitas mengakibatkan proporsi anak-anak dalam populasi ikut menurun. Kondisi ini dapat mengakibatkan rasio ketergantungan menjadi lebih rendah dan menciptakan bonus demografi.

“Pada tahun 2022, tercatat TFR sebesar 2,10. Angka ini sudah mencapai tingkat Replacement Level (2,1), artinya setiap wanita digantikan oleh satu anak perempuannya untuk menjaga kelangsungan pergantian generasi,” kata Asim, Senin (30/01/23).

Berdasarkan LF SP2020, Angka Kelahiran Kasar Sulawesi Utara 15,56, artinya terdapat 15,56 kelahiran hidup diantara 1000 penduduk Sulawesi Utara. Sementara Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur atau Age Spesific Fertility Rate (ASFR) tertinggi berada pada kelompok umur 25-29 tahun yakni 115,58. Itu berarti terdapat 115-116 kelahiran dari 1000 perempuan umur 25-29 tahun.

“Dalam 50 tahun terakhir, terjadi penurunan fertilitas remaja (ASFR 15-19) yang cukup tajam, yaitu dari 103 hasil SP1971 menjadi 42,77 hasil LF SP2020. Penurunan angka fertilitas remaja (ASFR umur 15-19) yang cukup cepat disebabkan oleh pendewasaan usia perkawinan perempuan (19 tahun) yang mendorong penurunan total kelahiran,” jelas Asim.

Dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, fertilitas tertinggi terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, 2,32. Sementara terendah terjadi di Kabupaten Minahasa 1,98. Kabupaten/kota di Bolaang Mongondow berada di delapan besar fertilitas tertinggi.

Setelah Bolsel yang merupakan tertingi, Bolmong Utara berada di urutan ketiga dengan 2,20, Boltim di urutan keempat 2,18, Bolmong keenam 2,17 dan Kotamobagu di urutan kedelapan 2,17.

Sementara lima kabupaten/kota dengan fertilitas terendah yaitu Sangihe 2,08, Tomohon 2,05, Minahasa Utara 2,03, Manado 2,01 dan Minahasa 1,98.

Secara nasional, fertilitas Indonesia 2,18. Provinsi dengan fertilitas tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur 2,79, Papua 2,76 dan Papua Barat 2,66. Sementara provinsi dengan fertilitas terendah di Jawa Timur 1,98, DI Yogyakarta 1,89 dan DKI Jakarta 1,75. Sulawesi Utara berada di tujuh provinsi dengan fertilitas terendah.

Untuk Angka Kematian Bayi di Sulawesi Utara 17,23. Kabupaten/kota dengan Angka Kematian Bayi tertinggi adalah Bolmong Selatan 27,36, Bolmong 24,20, Mitra 19,91. Sedangkan Kabupaten/kota dengan Angka Kematian Bayi terendah terjadi di Minahasa 13,07, Tomohon 12,43 dan Manado 12,17.(jm)