Barometer.co.id-Manado. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Utara kembali menggelar pasar murah untuk menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri. Bahan pokok yang dijual pun di bawah harga pasar sehingga masyarakat akan mendapat keuntungan.
“Pada pasar murah ini, kami menjual bahan pokok di bawah harga pasar. Dengan demikian masyarakat yang merayakan Idul Fitri bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga murah. Harapannya dapat membantu mereka,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut, Ronny Erungan.
Beras misalnya, yang dijual adalah beras medium Bulog. Harga Eceran Tetap (HET) untuk beras medium Bulog adalah Rp9.450/kg namun di pasar murah dijual dengan harga Rp8.600/kg. Kemudian minyak goreng yang dijual adalah minyakita. HET minyakita adalah Rp14.000/liter, dan di pasar murah dijual dengan harga Rp12.500. Selanjutnya gula pasir dijual dengan harga Rp13.000/kg dan tepung terigu kompas Rp11.500. Bahan pokok lainnya yang dijual adalah mentega blue band 200 gram. Produk tersebut di pasaran dijual dengan harga Rp9.500 sd Rp10.000, sedangkan di pasar murah dijual hanya Rp8.500.
“Masyarakat bebas untuk membeli bahan pokok yang dijual di pasar murah sesuai dengan kebutuhannya. Kecuali minyak goreng kita batasi empat liter setiap orang. Dan kalau memang terjadi lonjakan pembeli, bisa saja kami batasi dua liter setiap orang,” ujar Erungan.
Pasar murah ini menurut Erungan digelar di seluruh kabupaten/kota se-Sulut, namun yang terbanyak di wilayah Bolaang Mongondow. Pada Jumat (24/03/23), pasar murah akan digelar di beberapa titik di Kota Kotamobagu. Selanjutnya pada Senin (28/03/23) akan digelar di Lantamal Manado.(jm)