Barometer.co.id – Manado
Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online tahun 2023 pada jenjang pendidikan SMA di Kota Manado sepertinya perlu dievaluasi.
Padahal keberadaan PPDB online diharapkan dapat memudahkan proses pendaftaran dan memperbaiki layanan pendidikan. Kendati pada kenyataan PPDB online sulit membendung calon siswa baru berbondong-bondong masuk ke SMA negeri favorit. Padahal SMA-SMA negeri punya fasilitas standar yang sama dan guru-guru profesional yang punya sertifikasi. Tak heran, keberadaan PPDB online di jenjang SMA menuai banyak sorotan masyarakat bahkan dianggap mubazir.
Apalagi, setiap tahun masih ditemui berbagai penyalahgunaan dan pelanggaran dalam proses tersebut yang berimbas pada kualitas dunia pendidikan pada jenjang SMA di Sulut yang semakin rusak.
Hal ini juga terlihat pada sejumlah SMA negeri favorit di Kota Manado yang terlalu serakah menerima siswa baru jauh melebihi kuota. Tak heran penerimaan siswa baru lewat “jalur titipan” disinyalir terus terjadi dan sulit dibendung. Bahkan diduga ada salah satu SMA negeri favorit di Manado menerima siswa lewat “jalur titipan” hingga mencapai 300-an siswa.
Dari pantauan di sekolah, sejumlah orangtua terlihat masih berharap dan setia menunggu kepsek sembari berharap agar anaknya bisa diterima.
“Memang ada kuota tapi jalur titipan juga ada. Kami meminta keadilan, kalau siswa lain bisa masuk kenapa anak kami tidak bisa,” keluh sejumlah orangtua siswa sembari meminta namanya dirahasiakan.
Adapun dampak dari dugaan adanya “jalur titipan” di sekolah SMA favorit di Manado, sejumlah sekolah SMA non favorit dikabarkan kekurangan siswa.
Dari pantauan di SMA Negeri 6 Manado, ruang kelas terlihat nyaris kosong lantaran kurang siswa. Pihak sekolah menyebut saat PPDB ditutup hanya ada 10 siswa yang mendaftar. Itupun belum menjamin mereka nantinya masuk ke sekolah yang terletak di wilayah Taas tersebut.
Kepala SMA Negeri 6 Manado Sammy Prang SPd saat dikonfirmasi menyebut pihaknya sudah melakukan segala macam cara, namun sampai saat ini siswa yang mendaftar masih kurang.
“Siswa yang mendaftar masih kurang,” ungkap kepsek.
Dia pun meminta agar pihak Dinas Dikda Sulut lebih tegas dan menertibkan SMA negeri favorit di Kota Manado yang menerima siswa baru tidak sesuai kuota.
“Mubazir ada PPDB Online yang dilakukan oleh pihak Balai TIK, kalo ternyata sekolah-sekolah SMA favorit di Manado terus membuka tambahan penerimaan siswa baru. Jadi harus tegas, pihak sekolah harus terima siswa sesuai kuota. Kalau praktek seperti ini masih terjadi di SMA Negeri favorit, ini tentu sangat berdampak bagi kami di sekolah-sekolah SMA Negeri non favorit yang setiap tahun ajaran baru selalu kekurangan siswa,” imbau kepsek.(eau)