Barometer.co.id-Amurang. Kodam XIII/Merdeka melakukan MoU dengan PLN Nusantara Power UPDK Minahasa untuk pemanfaatkan FABA PLTU. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Legowo Widiananto Rahadi Jatmiko, SIP, MM dengan Manager PLN Nusantara Power UPDK Minahasa, Andreas Arthur Napitupulu di PLTU Amurang, Selasa (19/08).
Melalui MoU ini, Kodam XIII/Merdeka akan memanfaatkan FABA di tiga PLTU yaitu PLTU Amurang di Sulawesi Utara, PLTU Anggrek di Gorontalo dan PLTU Ampana di Sulawesi Tengah. Tiga PLTU itu tersebut berada di teritori Kodam XIII/Merdeka.
Kerjasama dengan PLN ini sejalan dengan arahan Panglima TNI yang mengajak seluruh jajarannya untuk bekerjasama dengan stakeholder lainnya. “Pertama-tama saya berterimakasih karena diberi kesempatan mengunjungi PLTU Amurang yang merupakan objek vital nasional yang harus diamankan. Saya pun mendukung kerjasama dengan PLN ini,” ujar Pangdam.
Pangdam mengatakan, PLTU Amurang termasuk dalam bidang ekonomi sosial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Kebetulan di PLTU ini menggunakan bahan baku batubara. Setelah diolah, ada limbah yaitu FABA. Tadi sudah dilaksanakan penandatanganan MoU atau kerja sama untuk pengelolaan FABA yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat,” kata Pangdam
Manager PLN UPDK Minahasa, Andreas Arthur sebelumnya mengatakan, FABA sebelumnya termasuk kategori limbah berbahaya. Namun berdasarkan PP No. 22 tahun 2021 yang merupakan turunan dari UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, limbah FABA dari PLTU non Stocker tersebut telah dihapus (delisting) dari kategori limbah B3.
FABA ini pun menurut Andreas dapat digunakan sebagai substitusi semen dan bisa dijadikan bahan baku pembuatan batako, paving blok atau untuk membangun jalan. Terkait dengan kerjasama dengan Kodam XIII/Merdeka, Andreas mengatakan FABA ini dapat dimanfaatkan untuk program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
“Kita melihat ada pluang kerja sama yang baik dengan tentara untuk program TMMD. Kita melihat pemanfaatan FABA bisa dikolarboasikan dengan program tersebut, termasuk pembangunan jalan desa, rumah layak huni dsb,” kata Andreas.
Poin kedua kerjasama yang ditawarkan menurut Andreas dalam bentuk pembangunan yang dibutuhkan TNI seperti ruang serbaguna, ruang pelatihan atau sarana olahraga. Dan ketiga menawarkan keterlibatan TNI dalam penanggulangan bencana.
“Seperti saat bencana di Minsel beberapa waktu lalu, TNI juga telah mencoba bekerjasama dan berhasil membuat beberapa hunian sementara bagi korban,” ujar Andreas.
Kerjasama dengan Kodam XII/Merdeka ini menurut Andreas mencakup tiga PLTU di tiga provinsi. Sehingga FABA yang dihasilkan PLTU Amurang, PLTU Anggrek dan PLTU Ampana bisa dimanfaatkan oleh kesatuan di wilayah tersebut, seperti Korem atau Kodim setempat.(jm)