Manado, Barometer.co.id

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA negeri tahun 2023 di Kota Manado ternyata perlu dievaluasi kembali. Pasalnya, persoalan dan isu yang tak sedap selalu terjadi setiap tahun, terutama di SMA-SMA favorit.

Apalagi setelah cut off dapodik 31 Agustus 2023, data peserta didik di SMA negeri mulai terungkap. Ternyata banyak sekolah favorit di Manado menerima siswa baru lewat “jalur belakang hingga jalur titipan”.

Bahkan tak tanggung-tanggung, SMAN 1 Manado yang membuka PPDB secara online tahun ini dengan kuota 320 siswa, pada akhirnya menerima hingga 600-an siswa baru. Di mana, sekitaran 300-an siswa ternyata masuk lewat jalur tak resmi.

Praktek ini tentu menimbulkan banyak kecurigaan dari sejumlah orangtua siswa. Disinyalir terjadi “jual-beli kursi” untuk masuk ke SMAN 1 Manado, dengan kewajiban membayar dalam jumlah tertentu ke pihak sekolah.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala SMAN 1 Manado Jemmy J Jermias SPd saat dikonfirmasi membantah bahwa untuk masuk ke SMAN 1 Manado, siswa tersebut harus membayar ke pihak sekolah.

“Itu tidak benar, tapi kalo memang ada bukti-bukti silahkan,” tantang kepsek, beberapa hari lalu.

Kendati demikian, terkait banyaknya siswa yang masuk lewat “jalur belakang atau jalur titipan” kepsek tak membantahnya. Dia beralasan, hal itu terjadi karena desakan orangtua siswa yang selalu bolak-balik datang ke sekolah.

“Tahun ini, lewat PPDB online kami menerima 320 siswa untuk 10 rombel. Kendati demikian, pada akhirnya yang masuk 633 siswa baru yang kami tempatkan di 17 rombel,” tukas kepsek

Seperti diketahui, kondisi ini tentu sangat memprihatinkan. Apalagi dengan jumlah siswa yang terlalu banyak dengan kondisi banyak ruang kelas yang tak memenuhi syarat, kegiatan belajar mengajar tentu tak bisa maksimal.

Tak heran, pihak sekolah terpaksa melaksanakan kegiatan belajar double shift sebagai salah satu solusi, meski pada akhirnya pihak sekolah beralasan hal ini dilakukan lantaran ada ruang kelas yang perlu di renovasi.(eau)