PT PLN NP UPDK Minahasa Berkoordinasi dengan Bupati Minahasa Terkait Program Peningkatan Produksi PLTA

Barometer.co.id- Tondano. PT PLN Nusantara Power Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Minahasa mengadakan kunjungan resmi di Pemerintah Kabupaten Minahasa Senin (16/10).

Kunjungan ini membahas program peningkatan produksi PLTA yang terdampak musim kemarau dan eceng gondok, yaitu dengan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berbasis unmanned aerial vehicle untuk mengoptimalkan curah hujan di area danau Tondano. Selain itu juga pemanfaatan Biological Control untuk menekan populasi eceng gondok.

Kunjungan ini menandai langkah awal kolaborasi yang potensial antara sektor energi dan pemerintah daerah dalam upaya untuk memanfaatkan teknologi modern dalam upaya modifikasi cuaca dan langkah baru dalam upaya penanganan eceng gondok didanau Tondano.

Manajemen PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa yang dipimpin oleh Manager Andreas Arthur tiba di Kantor Bupati Minahasa pada pukul 10.15 Wita. Para pegawai PLN NP UPDK Minahasa langsung disambut oleh Penjabat Bupati Minahasa, Dr. Jemmy Kumendong M.Si.

Dalam pertemuan ini PLN NP UPDK Minahasa menyampaikan telah terjadi penurunan produksi kWh yang sangat signifikan pada PLTA Tonsealama dan PLTA Tanggari yaitu sebesar hampir 70% dari produksi normalnya yang diakibatkan oleh musim kemarau yang ekstrem.
Musim kemarau tersebut disebabkan oleh fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik (El Nino).

Selain itu peningkatan eceng gondok di DAS Tondano juga salah satu faktor penting penyebab penurunan produksi listrik dari PLTA tersebut.

“Untuk mengatasi kondisi tersebut maka PLN NP UPDK Minahasa menyampaikan rencana program Teknologi Modifikasi Cuaca yang menggunakan unmanned aerial vehicle dan program menekan pertumbuhan eceng gondok danau Tondano dengan memanfaatkan Agen Biological Control,” kata Andreas.

Manajemen UPDK Minahasa menjelaskan secara rinci bagaimana unmanned aerial vehicle atau lebih umum dikenal sebagai drone dapat digunakan dalam berbagai aspek modifikasi cuaca, termasuk pemantauan cuaca, hujan buatan, dan pemecahan polusi udara. Mereka juga membagikan data dan studi kasus terkait dengan penggunaan drone dalam modifikasi cuaca di berbagai wilayah.

Selain itu PLN UPDK Minahasa juga menyampaikan program Biological Control yang merupakan upaya penanganan eceng gondok dimana disampaikan bahwa pertumbuhan eceng gondok yang semakin massive di danau Tondano dan DAS Tondano telah menyebabkan terhambatnya laju aliran air yang dibutuhkan oleh PLTA. Untuk program Biological Control ini UPDK Minahasa telah melibatkan pihak Akademisi dari Universitas Sam Ratulangi Manado.

Penjabat Bupati Minahasa dan tim pemerintah daerah menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan minat mereka untuk mendalami lebih lanjut tentang potensi penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan Biological Control ini di wilayah Minahasa. Mereka juga menyoroti pentingnya aspek lingkungan dan sosial dalam penggunaan teknologi ini, serta memastikan bahwa kolaborasi nantinya akan memperhitungkan dampaknya terhadap masyarakat setempat dan lingkungan.

Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk segera melaksanakan program TMC tersebut megingat banyak daerah di kabupaten Minahasa yang mengalami dampak secara sosial dan ekonomi akibat dari cuaca yang panas ekstrem dimana dalam beberapa bulan terkahir ini sering terjadi kebakaran lahan dan rumah masyarakat.

Kedua belah pihak sepakat untuk terus berdiskusi dan menjajaki potensi proyek bersama yang dapat menjadi contoh kolaborasi unik antara sektor energi dan pemerintah dalam menghadapi tantangan lingkungan.
Kunjungan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam upaya menerapkan teknologi terkini dalam upaya melindungi lingkungan dan menciptakan solusi inovatif untuk masalah cuaca ekstrem yang dimana juga telah berdampak pada produksi listrik pembangkit PLTA yang memanfaatkan aliran air Danau Tondano.

“Semoga kolaborasi antara PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Kumendong.(jm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *