Airmadidi, Barometer.co.id
Kualitas air mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan ikan mujair di perairan budidaya.
Hal ini juga yang mendorong Tim PKM penerima hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2023 yang terdiri dari Ketua Ryan L Singgeta serta anggota Ignatia R Honandar dan Pinrolinvic D K Manembu bersama Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Unika De La Salle Manado membantu mengembangkan kelompok Pembudidaya Ikan Mujair Desa Kaweruan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Menurut Ketua Tim Ryan L Singgeta pihaknya telah membantu dalam merancang dan mengaplikasikan alat monitoring kualitas air di kolam ikan mujair Kelompok Providensia.
“Jadi, alat yang dirancang tersebut dapat melakukan monitoring parameter yang mempengaruhi kualitas air diantaranya suhu, TDS (Total Dissolved Solid), pH, water level melalui perangkat smartphone, laptop dan sebagainya secara jarak jauh dengan koneksi internet,” ujar Ryan L Singgeta.
Ditambahkannya lagi, kegiatan PKM telah berlangsung selama kurang lebih 6 bulan (Juli–Desember 2023).
“Adapun kegiatan lainnya yang telah dilaksanakan diantaranya, pelatihan dan pendampingan mengenai metode/cara pemeliharaan bibit ikan mujair yang baik dan benar serta manajemen keuangan kelompok Providensia,” tukasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Kelompok Providensia Hendra Weku mengatakan bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan tentunya sangat membantu bagi kami kelompok dalam membudidayakan ikan mujair dengan tepat dan melakukan manajemen keuangan.
“Kami juga berharap dengan kegiatan ini dapat mengembangkan perekonomian Desa Kaweruan jadi lebih baik lagi,” ungkap Weku.(eau)