ST 2023, Jumlah Usaha Pertanian di Sulut 271.585 Unit, Minahasa Terbanyak

Barometer.co.id-Manado. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara merilis hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023), Senin (04/12). Dari hasil ST2023 ini, Jumlah Usaha Pertanian di Sulawesi Utara sebanyak 271.585 unit, yang terdiri dari Usaha Pertanian Perorangan (UTP) 271.269, Perusahaan Pertanian Berbadan Usaha (UPB) 37 dan Unit Usaha Pertanian Lainnya (UTL) 279.

Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, Asim Saputra menyampaikan, jumlah UTP mengalami penurunan 6,65 persen dibanding tahun 2013 yang sebanyak 290.588 unit. Sedangkan UPB turun 26 persen dari 50 unit pada 2013. Namun UTL mengalami peningkatan 4,89 persen dari sebelumnya 266 unit.

“UTP paling banyak terdapat di Kabupaten Minahasa yakni 41.554 unit atau mencapai 15,32 persen dari total UTP di Sulut. Sedangkan UTP paling sedikit terdapat di Kota Manado yakni hanya 4.086 unit atau 1,51 persen dari total UTP di Sulut,” kata Asim.

Di wilayah kota yang mencakup Manado, Bitung, Tomohon dan Kotamobagu, UTP terbanyak terdapat di Kota Bitung sebanyak 9,794 unit (3,61 persen dari total UTP di Sulut). Kemudian di wilayah kepulauan, UTP terbanyak terdapat di Sangihe yakni 21.010 unit (7,75 persen). Sedangkan di wilayah Bolaang Mongondow raya, UTP terbanyak terdapat di Kabupaten Bolaang Mongondow sebanyak 35.975 unit (13,26 persen).

Untuk Usaha Pertanian Berbadan Usaha, daerah dengan jumlah terbanyak adalah Kabupaten Bolaang Mongondow, Kota Manado dan Kota Bitung masing-masing 7 unit. Sementara di tiga kabupaten di kepulauan tidak terdapat UPB.

Selanjutnya untuk Usaha Pertanian Lainnya terbanyak terdapat di kabupaten Minahasa sebanyak 83 unit atau mencapai 29,75 persen. “Di wilayah kota, UTL terbanyak terdapat di Kota Tomohon yakni 22 unit atau 7,88 persen dari total UTL Sulut. Sedangkan wilayah paling sedikit di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sitaro dan Bolmong Utara masing-masing hanya satu unit,” ujar Asim.

Dijelaskan Asim, komoditas yang paling banyak diusahakan oleh UTP adalah kelapa 43,07 persen, cengkeh 34,65 persen, Pala 18,36 persen, ayam kampung biasa 12,88 persen dan jagung hibrida 11,09 persen.

ST 2023 ini juga mencatat petani berdasarkan kelompok umur. Petani generasi X atau yang lahir pada tahun 1965-1980 paling banyak dengan 45,25 persen. Kemudian generasi baby boomer (1946-1964) 29,52 persen, generasi milenial (1981-1986) 21,52 persen. Sementara generasi lainnya di bawah 2 persen.(jm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *