Penuhi Kebutuhan Uang Periode RAFI 2024, BI Sulut Siapkan Rp1,5 Triliun

Barometer.co.id-Manado. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara menyiapkan uang Rp1,5 triliun selama periode Ramadan dan Idulftri 2024. Jumlah ini meningkat signifikan yakni 41,4 persen dibanding tahun 2023 lalu yang hanya Rp1,1 triliun.

“Peningkatan ini sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, sehingga kita menyediakan uang lebih banyak lagi. Selain itu, proyeksi kebutuhan uang ini juga telah mempertimbangkan mobilitas masyarakat selama periode RAFI 2024 serta perluasan akseptasi pembayaran digital,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andy Prasmuko saat membuka kegiatan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (Serambi) 2024, Senin (18/03).

Secara nasional, menurut Andry Bank Indonesia menyiapkan Rp197,6 triliun, atau meningkat 4,65 persen dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp188,8 triliun.

Ia mengatakan, kondisi perekonomian Sulawesi Utara saat ini sedang dalam keadaan baik. “Ekonomi Sulawesi Utara tumbuh cukup bagus. Kalau perekonomian tumbuh, pendapatan pasti naik. Perputaran uang ada. Daya beli juga cukup kuat, walaupun memangbelum seperti kondisi normal,” jelas Andry.

Melalui kegiatan Serambi 2024, Bank Indonesia kembali mengajak perbankan dan masyarakat di Sulawesi Utara untuk “Cinta, Bangga, Paham Rupiah”. Implementasi Cinta dengan merawat Uang Rupiah, Bangga dengan menggunakan Uang Rupiah, dan Paham dengan menggunakannya secara bijak.

CBP Rupiah merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah (3D – Dilihat Diraba Diterawang) dan cara merawat Rupiah (5T – Tidak Melipat, Tidak Mencoret, Tidak Meremas, Tidak Membasahi, Tidak Menstaples) namun juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.

Bank Indonesia juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepesertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 H. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai.

“Bank Indonesia memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal Bank Indonesia untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan Bank Indonesia (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran,” jelas Andry.(jou)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *