Barometer.co.id-Manado. Perguruan Silat Satria Muda Indonesia (SMI) Komda Sulawesi Utara berhasil mendulang 15 medali emas 5 perak 6 perunggu ketika berlaga di Kejuaraan Pencak Silat Pengprov IPSI Sulut II Piala Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2025, yang berakhir Sabtu 03 Mei 2025 di Hall B GOR Wolter Mongisidi Sario Manado.

Perguruan hasil pengembangan dari Perguruan Silat Baringin Sakti yang diresmikan berdirinya pada tanggal 19 Juli 1987 di Lembah Pinus Ciloto -Jawa Barat.

Tokoh-tokoh perintis Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPS SMI) adalah generasi muda murid-murid Alm. H. Abu Zahar diantaranya Prabowo Subianto dan Erizal Chaniago, cukup berkembang pesat di tingkat provinsi di Indonesia termasuk Sulawesi Utara.

Kolaborasi para pembina olahraga Pencak Silat di Sulawesi Utara seperti Ketua Pengprov IPSI Sulut, Drs Pontowuisang Kakauhe, pelatih senior Wensy Rantung, para pelatih muda Visky Tumengkol, yang kini menangani para pelajar SMANKOR.

Kemudian Josua Sombang, pelatih Tim PON Sulut di Aceh Sumut, Wasit juri berlisensi internasional Yunike Tumengkol serta pelatih putri Jeifi Lakoy menjadikan Perguruan SMI Komda Sulut berkembang pesat dalam sepuluh tahun terakhir.

Selain memiliki atlet di tingkat provinsi, SMI juga cukup berkembang pesat di sejumlah kabupaten kota di Sulawesi Utara. Karena itu dalam setiap iven tingkat provinsi Perguruan SMI Sulut sukses meraih prestasi.

Sejumlah atlet SMI Sulut yakni Noritz Montolalu, Semuel Stenly Mamusung dan Nicolas Kawengian dalam setiap iven level provinsi hampir selalu sukses mendulang medali emas.

Pelatih senior Wensy Rantung yang ikut berperan aktif dalam pembinaan dan pelatihan Perguruan SMI Komda Sulut mengaku jika untuk saat ini baik di kategori dewasa, remaja, pra remaja dan usia dini, para pesilat Perguruan SMI Komda Sulut memiliki prestasi yang membanggakan.

Rantung optimis jika para atlet binaannya di Perguruan SMI Sulut lebih banyak diberikan kesempatan bertanding di level nasional, kesempatan menjadi yang terbaik di Indonesia sangat terbuka.

“Secara teknis para pesilat binaan SMI Sulut sudah setara dengan pesilat dari provinsi lain, hanya saja kesempatan bertanding masih kurang sehingga untuk meraih prestasi puncak di level nasional masih belum tercapai,” ujar Rantung.(Denny)