oleh

JAK Penuhi Panggilan Badan Kehormatan DPRD Sulut

Barometer.co.id – Manado. Wakil Ketua DPRD Sulut James Arthur Kojongian (JAK), Senin (01/02) memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPRD Sulut untuk memberikan klarifikasi.
Hal ini dilakukan politisi Partai Golkar dari dapil Minsel-Mitra untuk menaati tata tertib dan kode etik sebagai wakil rakyat di DPRD Sulut, setelah dirinya tersangkut kasus aksi sang istri mengadang dan diseret mobilnya karena diduga bersama selingkuhan yang kini tengah viral di medsos dan menuai beragam tanggapan publik.
Dalam penjelasannya, Ketua Badan Kehormatan Sandra Rondonuwu mengatakan, pemanggilan ini dilakukan sebagai bentuk klarifikasi. Ini juga sejalan dengan tugas dan tanggung jawab dari Badan Kehormatan di DPRD Sulut.
“Bapak James Arthur Kojongian sudah memberikan klarifikasi, hasil klarifikasi ini kemudian akan dilaporkan dalam bentuk berita acara kepada pimpinan DPRD,” tukasnya dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor DPRD Sulut.
Sementara itu, menyinggung hasil klarifikasi tersebut, Rondonuwu enggan menanggapi.
“Selanjutnya menunggu apa yang akan disampaikan pimpinan DPRD,” tukasnya, sembari menambahkan waktu yang diberikan sesuai tatib adalah 30 hari.
Sementara itu, JAK dalam keterangannya dihadapan wartawan mengatakan bahwa kehadirannya memenuhi panggilan BK untuk adalah untuk dimintai klarifikasi.
“Dengan niat baik dan tulus untuk menjaga marwah dan nama baik DPRD Sulut sebagai lembaga perwakilan rakyat saya bersedia memenuhi panggilan untuk klarifikasi. Saya juga mengapresiasi BK dalam melaksanakan tugasnya menjaga tata tertib dan kode etik di DPRD,” kata JAK.
Pada kesempatan tersebut JAK juga menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat dan lembaga DPRD Sulawesi Utara.
“Saya pribadi dengan tulus dan rendah hati memohon maaf sedalam-dalamnya kepada lembaga DPRD, pimpinan dan anggota DPRD atas peristiwa yang terjadi dalam kehidupan bahtera rumah tangga saya yang sangat tidak baik,” ucap JAK.
Ia juga mengaku, menerima putusan Partai Golkar Sulut yang telah menonaktifkan dirinya dari jabatan Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulut.
“Sebagai kader Partai Golkar saya menerima dengan baik apa pun keputusan yang sudah diambil,” tandasnya.(eau)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *