Barometer.co.id – Manado. Ketekunannya dalam berkarya selama menjalani masa pandemi covid-19 bagi seorang Jenny Ireyne Wenas SPd ternyata membawa hasil yang menggembirakan.
Di mana, guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Manado ini berhasil mengantarkan 10 karya pantun masuk dalam buku “Kumpulan Pantun Nasihat 1.000 Guru ASEAN” yang digagas oleh penyair terkenal Indonesia Asrizal Nur.
Buku ini juga berhasil meraih rekor MURI. Pasalnya tak mudah untuk menghimpun 1.000 penulis pantun di ASEAN dengan karya yang dibukukan secara selektif tersebut.
“Ini menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus pengakuan atas karya sastra pantun yang saya ciptakan sendiri,” ungkap guru produktif yang kini juga eksis berkarya melalui berbagai konten di Youtube “Jenny Wenas”.
Ditambahkannya juga, seleksi bagi karya seorang guru-guru di ASEAN untuk masuk dalam buku tersebut juga sangat ketat.
“Sangat sangat bersyukur, karya pantun saya berhasil diterima dan dibukukan bersama 1.000 karya guru di ASEAN lainnya,” ungkapnya, Rabu (03/02)
Ditambahkannya lagi, selama ini masyarakat Sulut mengenal cukup banyak pantun di nusantara. Mudah-mudahan karya saya ini dapat diterima dengan menghadirkan karya pantun bermuatan lokal yang juga berbicara tentang Pulau Bunaken ataupun Pulau Siladen.
“Direncanakan buku tersebut akan di-launching tanggal 21 Februari 2021 mendatang di Perpustakaan Nasional Jakarta. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dijual di toko-toko buku,” tandasnya.
Seperti diketahui, pantun merupakan hasil produk budaya asli Indonesia. Memiliki kekuatan sastra yang tidak dimiliki puisi modern. Tak heran, begitu banyak keajaiban yang ditemui dalam pantun yang ternyata memiliki arti yang dalam ketika ditafsirkan.(eau)