Gila, Harga Rica Naik Capai Rp 100 ribu/Kg

Barometer.co.id – Amurang. Satu minggu menjelang perayaan Natal, harga bahan pokok kecuali minyak goreng cenderung masih stabil. Hal berbeda dengan bumbu dapur seperti rica. Sejumlah pasar di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), harga rica sudah mencapai Rp 100 ribu/Kg.

Menurut sejumlah pedagang di Pasar 54 Amurang, harga Rp 100 ribu/Kg sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Bahkan dikatakan bukan tidak mungkih masih akan naik lagi pada pekan ini.

“Sudah sejak awal bulan Desember harga rica sudah naik, hingga sekarang Rp 100/Kg. Memang menjelan Natal atau hari besar lain, harga rica hampir selalu naik. Kita juga kase naik harga karena dari distributor juga sudah kasih naik harga,” tutur Vinje salah satu pedagang di Pasar Amurang.

Kenaikan harga menurut pedagang juga dikarenakan permintaan yang besar. Pada sisi lain, pasokan rica dari daerah penghasil belum ada penambahan. Apalagi dimusim penghujan seperti sekarang.

“Pembeli sekarang sudah banyak, apalagi so dekat Natal. Sedangkan pasokan tidak ada penambahan. Kalau mungkin pasokan bertambah, bisa saja harganya menjadi turun. Namun sepertinya sampai tahun baru, harga rica masih tinggi,” ungkap Wati pedagang lainnya.

Selain rica, harga tomat, bawang merah dan bawang putih juga turut naik. Kenaikan harga bumbu-bumbu dapur dipengaruhi juga dengan cuaca akhir tahun. Sehingga bukan hanya dikarenakan permintaan tangga jelang Natal.

Kepala Dinas Perdagangan Minsel Adrian Sumuweng saat melakukan peninjauan bersama Bupati akhir pekan kemarin mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan harga. Selain itu juga memeriksa bila ada yang melakukan penimbunan barang untuk menaikkan harga.

“Sekarang ini yang terjadi memang masih lantaran mekanisme pasar. Namun kami bersama pihak kepolisian juga rutin melakukan pemeriksaan mencegah penimbunan barang yang dapat memacu kenaikan harga. Namun untuk bahan pokok keteredian masih memadai, karenanya warga jangan panik,” tuturnya.

Sementara itu Direktur Operasional PD CWE Menyvo Rumengan mengatakan pihaknya juga melakukan kontrol agar tidak terjadi kenaikan harga di luar ambang batas normal. Selain juga mensosialisaikan penggunaan masker bagi pedagang maupun pembeli.

“Kita terus melakukan pemantauan kerjasama dengan Dinas Perdagangan menyangkut ketersediaan bahan. Sejauh ini masih aman, meski memang ada sejumlah komoditi yang harganya naik. Tapi masih dalam batas normal. Untuk menampung pedagang musiman, juga memudahkan warga berbelanjan, kami akan membuka lapak-lapak sementara,” bebernya.(jim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *