Barometer.co.id – Amurang
Kondisi memprihatinkan harus dijalani murid dan guru di SMP Kristen Pinamorongan. Pasalnya saat melakukan proses belajar mengajar mereka harus was-was. Sebabnya plafon dalam ruangan di sekolah yang menampung 41 siswa tersebut sudah rusak dan tiba-tiba bisa ambruk.
Dari pantauan Selasa (07/06), tiga ruang belajar yang semua plafonnya sudah rusak. Begitu pula ruang guru dan kepala sekolah. Kondisi ini sesuai keterangan Kepala Sekolah (Kepsek) Johan Lelet sudah lama. Namun sayangnya belum ada tindakan untuk memperbaiki atau rehab berat sekolah.
Oleh Kepsek mengatakan pihaknya sudah mencoba agar segera dilakukan perbaikan. Dimulai dari mengajukan ke pihak yayasan AZR Wenas sampai pihak-pihak lain. Namun sayangnya belum ada respon yang memadai. Sehingga proses belajar-mengajar juga menjadi tidak nyaman.
“Sekolah sudah dibangun sejak tahun 1992. Jadi sekarang sudah mencapai 30 tahun. Memang cukup tua, sehingga memang perlu ada perbaikan. Terutama pada atap dan plafon yang kondisinya memang sudah memprihatinkan. Kami sudah laporkan ke yayasan, namun sampai sekarang belum kunjung ada tindakan,”tukas Kepsek.
Lanjut dikatakan Lelet, selain atap dan plafon gedung sekolah juga rawan longsor. Ini dikarenakan lahan sekolah lebih tinggi dari pemikinan warga yang panjang batasnya 100 meter. Sewaktu-waktu terutama saat curah hujan ektrim, bisa saja longsor dan menimpa rumah warga.
“Agar gedung sekolah aman, seharusnya dipasang talud. Ini juga menjaga kemungkinan bangunan gedung tidak menimpa rumah warga. Sudah berapa kali kami usulkan, termasuk bila ada reses anggota DPRD Dapil II. Sayangnya sampai sekarang tidak kunjung juga ada realisasinya. Jadi kami memang sedang dalam proses belajar mengajar yang prihatin,” keluh Kepsek yang sudah menjabat sejak 2015.(jim)