Barometer.co.id – Amurang
Harapan agar jembatan Ranowangko Pante kembali dibangun tampaknya sulit diwujudkan. Sesuai penyampaian Kementrian PUPR melalui Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Binamarga, Yudha Pandjirawan, pembangunan kembali jembatan sangat beresiko.
Dalam penyampaiannya di pemaparan kujungan kerja DPR RI Komisi 5, untuk membangun jembatan baru sulit dilakukan karena kemungkinan terjadi kembali. Kalaupun dipaksa untuk dibangun jembatan baru sebagai pengganti, harus ditarik ke darat paling tidak 100 meter dari posisi semula.
“Kami lebih menyarankan atau merekomendasikan jalan Boulevard disambungkan dengan jembatan Ranowangko yang menghubungkan jalan Trans Sulawesi. Ini masih lebih memungkinkan, karena memang sinkron dengan program nasional,” papar Pandjirawan.
Lebih jauh dia menerangkan, nantinya Jembatan Ranowangko bila jadi akan dijadikan empat line atau empat jalur dari sebelumnya hanya dua. “Inipun masih dalam utusan, nanti yang akan memutuskan langkah apa dibuat dari pimpinan kami. Tapi ini sudah sesuai dengan hasil kajian,” tukasnya.
Untuk usulan dari Pemkab Minsel berupa pembangunan jalan lingkar, dikatakan merupakan program jangka panjang. Sedangkan revitalisasi jalan, jembatan dan kawasan sekitar merupakan pekerjaan yang diselesaikan dalam waktu dekat.
“Kita masih melakukan penelitian lanjutan langkah final nantinya, termasuk menanggapi usulan-usulan dari Pemkab Minsel. Nanti rekomendasi dari hasil penelitian akan kita laporkan dan secepatnya akan kita coba tangani,” kuncinya.
Pada penjelasan lainnya, kawasan area bencana dan teluk Amurang secara keseluruhan memang rawan. Hal ini disebabkan sebagian besar daratan di pesisir pantai merupakan hasil tanah endapan.
Tanah endapan atau sedimen berasal dari gunung Saputan yang dialirkan oleh Sungai Ranowangko. Dikarenakan terbentuk dari endapan, tanah di pesisir pantai Amurang menjadi labih.
Dari informasi yang diperoleh sebagai contoh, tanah di Gereja Sentrum Amurang dari hasil pengeboran tim Politeknik Manado pada kedalaman 80 cm sampai 4 meter merupakan tanah lunak. Akibatnya tanah pada kawasan tersebut dapat dikatakan labil.(jim)